8. 🌺pergi🌺

237 19 2
                                    

"Cantik banget..."puji bagas dengan mata berbinar binar

Linda langsung melongo mendengar kata kata bagas, namun sedetik kemudian linda tersenyum licik. Jangan lupa dengan para anggota keluarga yang lain.

"Bagas... kenalkan ini alin"ucap linda

"Cantik... alin... mau gak jadi istrinya bagas"ucap bagas mendekat ke arah alin

"Alin jomlo loh"ucap linda tersenyum

Akhinya linda terbebas dari bagas, tak di ganggu.

Mama tersenyum, menatap berbinar. Mama berharap alin akan mau di dekati oleh pria.

"Jangan mendekat"ucap alin dengan suara rendah

"Loh kenapa"tanya bagas bingung

Dengan langkah lebar sambil tersenyum bagas semakin mendekat.

"JANGAN MENDEKAT"teriak alin murka sambil berdiri

Semua orang membeku, bahkan bagas yang tersenyum lebar sejak tadi langsung diam. Bahkan bagas bergetar ketakutan.

"Jangan pernah menjodohkan aku... bahkan mendekatkan aku pada pria..."ucap alin dingin

"Sayang-"ucap mama lembut terpotong

"Kalian tidak akan bisa melihat aku pacaran bahkan menikah bila tidak dengan dia"ucap alin dingin

"Siapa yang kamu tunggu?"tanya mama bingung

"Dia..."ucap alin menatap kosong

"Tapi alin... dia bisa menjadi pacar kamu selagi kamu mencari dia"ucap linda

Bagas yang mendengar kata kata linda senang, dia mulai berjalan mendekat ke arah alin. Saat dekat, dia mulai menggenggam tangan alin. 

"Kalian tidak akan bisa menemui ku mulai hari ini bila kalian tetap keras kepala... MENGERTI"ucap alin dingin di akhiri dengan teriakan murka sambil menjauhkan tangannya

Alin dengan sigap mundur, menatap tajam bagas.

"Ta-tapi"ucap bagas semakin mendekat ke arah alin dan menggenggam tangan alin

Brak...

Klek...

Sontak tubuh jangkung bagas terhempas ke lantai, dengan segera suara parah tulang serta teriakan kesakitan dan teriakan histeris terdengar.

Selama ini di sela kegiatan alin kuliah, alin juga ikut salah satu bela diri.

"SUDAH KU BILANG JANGAN MENDEKAT"ucap alin murka

Bagas masih berteriak histeris kesakitan, bahkan sekarang ini sudah menangis. Bagas memang anak tunggal, jadi dia selalu di beri apapun yang dia inginkan. Bagas selalu di manja, anggap saja bagas adalah anak yang manja.

Alin memang sangat kejam, acuh meninggalkan bagas serta keluarga. Dengan sigap alin menuju arah pintu utama rumah, alin merogoh smartphoneny. Mendekatkan benda tipis tersebut ke arah telinganya.

"Hallo"

"...."

"Siapkan tiket dan bersihkan apartemen saya"ucap alin

"...."

"Saya mau tiket telah siap 2 jam lagi..."ucap alin

"...."

Alin dengan sigap kembali menghubungi seseorang lagi.

"...."

"Jemput saya"ucap alin

My Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang