Pria bertubuh jangkung dan tegap itu berjalan cepat setelah keluar dari mobil mewahnya. Di belakang pria itu terdapat puluhan pengawal berbaju hitam menyeramkan.
Pria itu berpakaian kantoran, jas mahal yang berwarna hitam. Wajah tampan itu tertutupi oleh masker selaras dengan warna jas yang ia kenakan.
Semua pasang mata orang yang berpas-pasan bahkan anak anak pun menatap pria itu tanpa berkedip.
Profesor Samuel berjalan santai ke halaman rumah sakit langsung melotot melihat pria yang sangat di takuti oleh seluruh karyawan di Rumah sakit itu.
"Tu-tuan"gagap Profesor Samuel
Pria itu hanya diam, menarap dingin pria paruh baya itu. Tanpa mengindahkan Profesor Samuel pria itu berlalu tanpa bercakap cakap dengan ketua Rumah sakit swasta terbesar itu.
Profesor Samuel hanya menghela nafasnya lelah, ia harus bersabar. Dia tidak ingin kehilangan pekerjaan sekaligus nyawanya. Pria paruh baya itu berjalan cepat mengejar punggung puluhan pria yang mengawal pria nomor satu di rumah sakit itu.
"Tuan Andrew... apa anda ingin mengobati bahu anda lagi?"tanya Profesor Samuel
"Hmmm"dehem Andrew
"Mari Tuan... kita naik ke lantai VVIP"ucap Profesor Samuel
Tidak ada pembicaraan yang terciptakan di dalam lift tersebut. Profesor samuel tidak berani membuka pembicaraan, ia melihat gerak gerik Tuannya itu sedang dalam emosi yang sangat buruk.
Ting...
"Mari Tuan... saya akan turun tangan menangani Anda"ucap Profesor Samuel membuka pintu ruang tindakan di lantai tersebut
Namun belum masuk satu kaki pun pria paruh baya itu tertarik dengan kuat oleh dua pengawal.
"Dokter Alin"ucap Andrew dingin masuk ke dalam ruang tindakan yang sedang tidak memuat satu orangpun di dalamnya
Profesor Samuel hanya melongo, ada apa dengan pria tampan itu dengan sang karyawannya yang jenius itu. Tidak lama Profesor Samuel tersadar, ia harus cepat. Ini masalah hidup dan mati.
Mood Andrew sedang down, tidak bisa di ajak bersabar.
Profesor Samuel berlari tunggang langgang menuju ruangan milik Gadis cantik yang juga jenius itu. Mungkin dewa keberuntungan berpihak kepadanya hari ini, seseorang yang ia cari sedang duduk manis di kursinya.
Alin yang sedang mengaga, membuka mulut ingin melahap besar burgernya harus terhenti karena sang ketua. Dilihat dari penampilan yang sedikit jauh dari kata rapi membuat Alin bingung.
"Ada apa profesor?"tanya Alin bingung
"Ayo cepat ikut aku Alin... kau adalah harapanku"ucap prof. Samuel
"Huh??"Alin bingung
"Ayoooooooo"paksa Prof. Samuel menarik tangan kuning langsat Alin menuju luar ruangan
Sampai di depan pintu yang mereka tuju, pengawal dengan sigap membuka pintu. Alin hanya bisa pasrah di tarik oleh Prof. Samuel, ia linglung. Ada apa gerangan, sepenting itukah orang yang membuat Prof. Samuel yang terkenal dingin kalang kabut. Bahkan sampai membawa pengawal yang bernilai puluhan.
Di dalam ruangan Alin masih linglung, menatap pintu yang di tutup kembali oleh pengawal menyeramkan itu, hingga ia mendengar geraman menyeramkan dari arah berlawanan.
Sontak matanya bertubrukan dengan mata tajam yang sedang menatap tautan tangan Alin dengan Prof. Samuel yang tanpa sengaja belum terlepas.
"Oh... ma-maaf"gagap Prof. Samuel ketakutan sambil melepas tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. CEO
RomanceBagaimana ceritanya bila dua orang di pertemukan di sebuah warung es kelapa muda. warung es kelapa muda yang berada di sebuah puncak gunung, dengan pemandangan yang tak di ragukan lagi ini cerita mereka. Bertemu, bersitatap dan di goda oleh orang t...