"Ayo sayang"seru Andrew menarik tangan sang gadis keluar dari mobil
Tadi Andrew langsung menarik Alin keluar ruang tindakan, tanpa takut di marahi oleh siapapun. Karena menurutnya Alin adalah haknya sekarang, nanti dan selamanya.
Alin hanya bisa diam saat melihat kemana Andrew membawanya, ke sebuah villa di sebuah bukit. Dengan gaya yang mewah yang sejuk dan luas.
"Kita dimana?"tanya Alin bingung
"Villa"ucap Andrew singkat
"Untuk apa?"tanya Alin kembali
"Kencan"ucap Andrew tersenyum manis memperlihatkan kedua lubang yang ada di pipinya, manis.
Tanpa melihat reaksi sang gadis Andrew menarik Alin masuk, lalu menuju salah satu kamar yang ada di lantai atas.
Menurut aroma kamar, ini milik sang kekasih. Aroma tubuh Andrew sangat menyengat di sini, bahkan bisa di lihat nuansa kamar yang serba hitam dan simple membuat siapapun akan tahu pemiliknya.
Entahlah Alin sekarang ini tidak tahu ia dimana, namun pemandangan dari jet pribadi milik pria itu tadi sangat mempesona.
"Ganti bajumu"ucap Andrew menyerahkan kemeja putih polos miliknya dan celana pendek milik perempuan, tidak lupa pakaian dalam yang juga terlihat di susunan paling atas
Alin melotot terkejut sekaligus curiga, Andrew hanya terkekeh melihat wajah imut sang kekasih.
"Pakailah... ini baru... bukan bekas... bukan pula milik jalang yang aku bawa ke sini"ucap Andrew fulgar
"Darimana kamu tahu ukuran dalamanku?"ucap Alin curiga
"Hehehe... waktu aku memelukmu aku langsung tahu"ucap Andrew sambil terkekeh
"Tenanglah sweety... hanya kamu yang pernah masuk ke dalam kamar ini"ucap Andrew serius
"Maid... mamamu?"ucap Alin
"Kecuali masalah yang membersihkan kamar ini... namun dapat di pastikan ranjang itu masih bersih... hanya aku yang pernah tidur di sana... mungkin kita berdua nanti"ucap Andrew menarik turunkan alisnya menggoda sang kekasih
"Cih... in your dream"sinis Alin mengambil pakaian gantinya lalu berjalan cepat menuju kamar mandi meninggalkan Andrew yang masih terkekeh
Sambil menunggu Andrew melepaskan jas, rompi dan juga dasi yang terasa sesak. Lalu setelah itu Andrew berbaring, menikmati lagu yang sang kekasih nyanyikan saat ini, yup Alin tanpa sadar bergumam dengan merdu di dalam sana.
Tidak butuh waktu lama Alin keluar dengan wajah segar, tidak lupa rambut sebahunya yang basah.
"Sini"ucap Andrew yang saat ini duduk di pinggir ranjang, Alin mendekat dengan wajah bingung.
Setelah dekat tanpa berbicara Andrew menarik tangan putih itu, membuat Alin terduduk di pangkuan Andrew.
"Andrew"pekik Alin kesal hendak turun dari pangkuan sang kekasih, tidak lupa dengan wajah yang memerah malu
"Syutttttt"pelukan Andrew di pingang Alin sangatlah erat bahkan semakin erat, membuat Alin mau tidak mau pasrah.
Andrew mengambil handuk yang saat ini bertengger di bahu sang gadis, dengan telaten ia mengeringkan rambut sang kekasih.
"Cepatlah di keringkan... kamu akan pusing bahkan demam dengan rambut yang basah sayang"ucap Andrew lembut.
Alin hanya diam, dengan manja ia menyenderkan kepalanya di dada Andrew. Membuat Andrew tersenyum, tidak lupa tangannya yang ia lingkarkan ke pinggang Andrew.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. CEO
RomanceBagaimana ceritanya bila dua orang di pertemukan di sebuah warung es kelapa muda. warung es kelapa muda yang berada di sebuah puncak gunung, dengan pemandangan yang tak di ragukan lagi ini cerita mereka. Bertemu, bersitatap dan di goda oleh orang t...