9. 🌺Mulai terkuak🌺

299 15 5
                                    

Ketukan sepatu berjalan dengan cepat menuju ruang Instalasi Gawat Darurat di sebuah rumah sakit swasta tersebut.

Para tenaga medis berbondong bondong membantu menyelamatkan nyawa beberapa orang. Telah terjadi kecelakaan hebat yang mengakibatkan sebagian penumpang meninggal dan terluka parah.

Salah satu dokter umum mereka adalah alin, sosok tinggi semapai itu sejak tadi sibuk ke sana kemari. Bahkan sneli putih khas dokternya sudah di penuhi darah pasien.

Sudah tak di ragukan lagi keahlian dokter muda itu. Baru saja lulus, bahkan sebelum lulus pun ia sudah mengabdi di Rumah sakit ini.

Dokter muda ini bahkan menjadi panutan dan kembanggan Rumah Sakit ini. Alin juga sudah beberapa kali melakukan operasi dalam sebulan ini.

Ya sejak alin meninggalkan rumah kakeknya, sudah satu bulan ia di sini. Seminggu setelah ia pergi, alin menghubungi wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Saya ke ruangan saya dulu ya"pamit alin setelah mencuci tangannya

Dua jam sibuk di IGD akhirnya semua pasien yang berdatangan tertangani dengan baik. Baik dokter umum maupun dokter yang lain bahkan dokter kandungan membantu. Para pasien memang banyak berdatangan, dan memiliki luka yang cukup serius.

Alin berjalan menuju ke ruangannya sendiri, di perjalanan alin melepas snelinya. Alin meringis saat melihat banyaknya darah di sana.

Alin melempar snelinya ke arah sebuah keranjang, yang memang ia sediakan untuk meletakan pakaiannya yang kotor di sana. Agar nanti saat pulang ia bawa pulang.

Alin mendudukkan bokongnya, menghela nafas lelah. Mengusap peluh yang berjatuhan di dahi dan lehernya dengan tisu. Alin memang lelah, baik pikiran sampai tubuh. Namun satu yang membuat ia semangat, ia bangga sudah menggapai cita citanya. Alin juga bersemangat karena keluarga dan juga menunggu dia, walau belum tentu bertemu.

Alin bangkit lagi dari kursinya, mengambil sneli lain. Memakainya, keluar dari ruangan. Berjalan menuju ruang rawat pasien, di belakangnya seorang yang setia membantunya mengekor. Perawat pembantu dokter, teman sekaligus sahabat alin.

Alin memiliki teman lain, baik sesama dokter maupun yang di luar dokter. Sosoknya yang ceria namun dewasa membuat semua orang betah dan mudah berteman dengan alin.

***

Seorang pria duduk dengan gagahnya, wajah datar nan dingin yang selalu terparti di wajahnya membuat semua orang tertarik dan penasaran padanya.

Dia dengan serius memandang dokumen yang menumpuk di depannya.

Pria itu melepas pulpen di tangannya, lalu bangkit berdiri. Berjalan menuju belakang kursi kebesarannya. Di sana terpampang pemandangan kota balikpapan pada siang hari. Pria itu bukan melihat indahnya pemandangan, namun ia melamun.

Pria tampan tersebut adalah andrew. Sejak satu bulan yang lalu andrew mulai memimpin perusahaan keluarganya. Banyak sekali yang mengaguminya diam diam bahkan ada pula yang secara terang terangan mendekatinya bahkan menggodanya.

"Tuan..."panggil seorang pria yang seumuran dengan andrew sambil menunduk hormat

"Ya"ucapnya dingin masih menghadap jendela

"Tuan marco ingin bertemu"ucapnya datar

"Biarkan masuk"ucap andrew dingin

Andrew memang sengaja memengerjakan pegawai pria khusus di lantainya dan orang di sekitarnya. Hanya mama dan bibi di rumah orang tuanya lah yang bisa berdekatan dengannya.

My Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang