Hal pertama yang Yerin lihat saat dia bangun dari tidurnya adalah sosok kekasihnya yang tidur menghadap dirinya, pemandangan yang selalu ingin Yerin lihat setiap hari nya ketika ia pertama kali membuka mata. Yerin tersenyum kala menangkap kekasihnya yang tertidur begitu pulas, tangan yang memeluk pinggang Yerin dengan erat seperti tak ingin melepas. Tenang saja keduanya mengenakan pakaiannya meskipun semalam baru saja terjadi hal panas diantara keduanya, karena saat pukul 11 malam mereka tidak bisa membohongi perut yang terasa lapar apalagi untuk Yerin dia memang sangat lapar setelah selesai bekerja dan belum lagi dia harus melayani SinB yang tiba-tiba menyerangnya.
Yerin beranjak dengan pelan turun dari ranjang, melepas tangan SinB diperutnya yang begitu erat memeluknya. Yerin berniat untuk mandi terlebih dahulu sebelum ia beranjak untuk menyiapkan sarapan untuk kekasihnya, untungnya dia memiliki baju di lemari SinB karena seringkali menginap dirumah kekasihnya.
Setengah jam kemudian Yerin sudah keluar dari kamar mandi, dia melihat SinB masih tertidur hanya saja posisi nya sudah berubah menjadi tengkurap. Padahal SinB harus bersiap pergi ke Jeonju untuk melihat proyek disana, dan Yerin juga memang akan menemani SinB pergi kesana. Hari jumat adalah memang jadwal rutin SinB untuk mengecek berbagai proyek yang sedang ia kerjakan, baik didalam maupun luar kota. Dan ini adalah pertama kalinya untuk Yerin menemani SinB secara langsung, melihat kekasihnya bekerja adalah salah satu hal yang jarang dia lakukan mengingat pekerjaannya sama-sama sibuk seperti SinB.
SinB memang sibuk tetapi dia masih bisa untuk membagi waktunya dengan baik, apalagi menyempatkan untuk bertemu Yerin.
Yerin berjalan mendekati ranjang dan duduk disamping SinB, lelakinya masih saja betah memejamkan matanya tak terganggu. Yerin mengelus rambut SinB dan mencium keningnya. Tidak sulit membangunkan SinB, dia hanya cukup mengguncangkan tubuhnya pelan sambil mengelus lengannya dan pria itu akan terbangun. Dalam keadaan lelah sekalipun SinB masih akan mudah dibangunkan tidak sulit seperti adiknya.
Benar saja SinB mulai mengerjapkan matanya perlahaan dan mulai membuka matanya perlahan, senyumnya langsung terlihat jelas ketika ia mendapati Yerin ada dihadapannya.
"Bangun yuk, udah jam 7 katanya mau berangkat jam 8" Ucap Yerin sambil tangannya merapihkan rambut SinB.
SinB hanya bergumam menanggapi ucapan Yerin, sepertinya masih mengantuk membuat SinB malas untuk berbicara.
"Kajja, aku siapkan sarapanmu dulu. Cepat mandi sayang.." Yerin pun berlalu dari hadapan SinB dan sebelum itu mengecup pipi SinB yang semakin membuat SinB tersenyum lebar.
"Pagi yang sempurna..." Gumam SinB dan mulai bangun dari tempat tidurnya.
*****
"Emang ngga papa ya kamu ijin gini?" Tanya SinB memastikan Yerin yang ternyata hari ini mengambil cuti dari kantor.
"Kemarin aku sudah diberi ijin ko untuk berlibur, lagian aku juga cape kalo harus bekerja terus. Jadi ajak aku ke pantai setelah ini ya.." Ucap Yerin setengah memohon kepada SinB yang sibuk menyetir. Terlihat SinB tersenyum dan kemudian mengangguk.
Yerin sibuk memainkan ponsel SinB, melihat sosial media kekasihnya dan tentunya isi chat room kekasihnya, Yerin hanya melihat chat dari banyak nya klien dan entah dimana chat dengan dirinya mungkin sudah tenggelam. Yerin hanya terkejut dengan intensitas dirinya berkabar dengan SinB ternyata begitu jarang sampai kontak Eunha saja ada paling atas di dalam room chatting SinB.
Yerin hanya iri melihat Eunha yang memiliki waktu lebih banyak dengan SinB dibanding dirinya. SinB Melihat raut wajah Yerin berubah ketika sedang memainkan ponselnya langsung mengelus kepala kekasihnya.