1 bulan kemudianDi sore hari yang cukup lenggang di jalanan, dan terlihat banyak sekali orang berlalu lalang untuk sekedar menunggu bus. Mengingat sekarang adalah jam pulang kerja membuat seluruh pekerja kantoran bergegas pulang, namun ada yang menunggu di cafetaria untuk sekedar memesan kopi atau hanya sekedar duduk lalu membaca majalah dan berselancar ke dunia media. Begitu pun dengan seorang gadis yang kini terlihat sedang terduduk sambil menopang dagunya.
Yerin, gadis yang diduga sudah meninggal ternyata masih ada didunia ini. Entah apa yang direncanakannya sehingga dia tega membuat keadaan semakin memburuk dan tentunya menyiksa SinB, kekasihnya.
Yerin Pov.
Aku sedang menunggu kehadiran Sowon Oppa, sepertinya dia terjebak macet karena sedari tadi dia masih juga belum sampai. Padahal aku sudah menunggu cukup lama disini.
Iya, aku masih hidup disini. Bedanya hanya orang tertentu yang mengetahui keadaan asliku. Biarkan aku bercerita mengapa aku bisa melakukan ini terhadap SinB, kekasihku.
Satu tahun lalu, aku pergi menuju Jepang untuk melanjutkan pengobatanku. Karena dulu aku mengidap Leukimia stadium 2, cukup membuat terkejut karena penyakit itu bergerak cukup cepat. Dan akhirnya Appa memutuskan untuk membawaku ke Jepang untuk bertemu dengan temannya.
Hari-hari berlalu tanpa adanya SinB disampingku, aku tidak ingin lelaki ku melihat keadaanku yang sangat rapuh jadi aku memutuskan untuk tidak memberi izin SinB ikut denganku. Padahal Appa sangat ingin SinB untuk ikut dan memberikanku dukungan, tapi aku tidak mau membuatnya cemas.
Lalu setelah 6 bulan aku menjalani pengobatanku, awalnya memang dokter sudah menyerah akan keadaanku. Tapi Appa sama sekali tidak percaya dan akhirnya membawa ku ke Amerika, untuk berobat lanjut disana. Namun sebelum pergi ke Amerika aku menitipkan sebuah pesan kepada Appa untuk SinB, karena jujur saat itu aku pun sudah menyerah dan takut SinB menungguku lalu akan semakin khawatir karena aku terlalu lama pergi meninggalkannya.
Ide konyol itu terlintas begitu saja, dan aku ingin SinB juga tidak berharap banyak kepadaku. Aku ingin SinB juga bahagia tanpa aku, namun sepertinya aku sangat salah ketika aku melihat keadaannya sekarang. Appa awalnya tidak setuju dengan ide ku, karena appa juga sangat mendukungku saat ia mengetahui aku berpacaran dengan SinB
Appa sangat senang jika sudah bersama dengan SinB dan terlihat menyatu, maka dari itu appa menolak keras ide gila itu. Dan akhirnya appa menuruti keinginanku dan tidak ingin SinB merasa sakit juga ketika mengetahui keadaanku saat itu. Akhirnya Appa pun kembali ke Korea untuk menemui SinB dan memberitahunya bahwa aku telah tiada sambil membawa abu, entahlah abu apa yang appa bawa. Appa melihat sendiri bagaimana hancurnya SinB saat itu, melihat bahwa SinB sangat terpuruk bahkan sampai jatuh sakit dan aku tahu itu.
Sebenarnya appa juga berpura-pura tidak menyetejui hubungan kita, tapi lagi dan lagi itu adalah ide gila ku yang aku tau sangat begitu menyakitkan SinB-ku.
Tapi saat itu juga aku sangat tidak berdaya dan pasrah akan kehidupanku selanjutnya. Aku ikut menangis melihat appa menceritakan keadaan SinB setelah selesai menemuinya, saat itu sungguh appa juga ikut menangis dan tidak ingin pergi dari samping SinB. Kekasihku terus meracau namaku dalam tidurnya, dan aku sungguh sakit melihat keadaannya.
Setelah 4 bulan aku di Amerika dengan segala pengobatan aku berangsur cukup membaik sampai akhirnya di bulan ke 6 dokter menyatakan aku bersih dan sudah sembuh. Saat itu juga aku bingung dengan kehidupanku selanjutnya, aku juga masih perlu pemulihan dan akhirnya kembali ke Jepang setelahnya. Kebetulan ada Taehyung Oppa yang selalu datang saat aku di Jepang, dia menemaniku karena dia sedang ada pekerjaan di Jepang beberapa bulan. Dia juga baru tau kalau aku baru saja sembuh dari sakitku dan menyesal tidak mengetahui semuanya.
Hari-hari berlalu dan aku benar-benar telah sembuh, dan Taehyung Oppa selalu menemaniku sama persis seperti aku masih kecil dulu. Oppa akan menjagaku hingga aku benar-benar sembuh aku sungguh beruntung dengan adanya Taehyung disampingku saat itu. Aku juga tetap selalu bertanya bagaimana keadaaan SinB kepada Sowon Oppa, ia adalah asisten SinB di perusahaannya. Sowon adalah orang kepercayaan SinB, dan tentunya mereka bersahabat sejak dulu.
Saat itu aku sedang duduk sembari memikirkan SinB, tapi Appa tiba-tiba duduk disampingku dan mengatakan ia akan kembali ke Korea. Dia akan membangun sebuah rumah sakit dan akan menggunakan SinB dan Hyun Ji sebagai partnernya, siapa yang tidak tau prestasi keduanya mengenai bisnis dan lainnya. Bahkan di Jepang nama Hyun Ji sangat terkenal dikalangan pembisnis.
Aku memutuskan untuk ikut kembali ke Korea untuk memperbaiki semuanya, namun sampai hari ini pun aku belum berani untuk menemui SinB-ku.
Yerin Pov End.
"Kau sudah menunggu lama? " Tanya Sowon sesaat sudah duduk didepannya.
Yerin menganggukan kepalanya, matanya sedikit cemas menatap Sowon.
"Bagaimana keadaanya? " tanya Yerin to the point.
"Kau tau dia sangat tidak menyukai dingin, dan ternyata saat bulan lalu di paris dia sudah dalam keadaan tidak sehat. Dan terakhir saat mengikuti meeting di Swiss dia sudah tidak kuat dan mengakhiri dengan cepat, keadaannya cukup memprihatinkan saat itu" Yerin menatap sendu kearah Sowon, karena satu minggu yang lalu Sowon memberi kabar bahwa SinB masuk rumah sakit setelah pulang dari Swiss.
Yerin yang saat itu sedang bekerja langsung saja bergegas memaksa Sowon untuk bertemu dengannya, entahlah Yerin begitu khawatir dengan keadaan SinB yang masih menjadi kekasihnya itu. Mungkin.
"Sudah cukup bersembunyi Yerin, dia membutuhkanmu" Ucap Sowon menatap lirih Yerin, mata nya menyiratkan kesedihan yang benar-benar mendalam.
"Kau sudah membuatnya menderita selama ini, cukup dia harus bagaimana lagi dan seperti apalagi Yerin dia sudah kehilangan raganya dan kau melihatnya sendiri bukan"
"Aku ingin, tapi aku belum bisa"
Yerin bukan buta saat melihat keadaan SinB, dia melihat tatapan SinB selalu kosong dan pernah sekali dia melihat SinB menangis bersama Sowon direstoran milik adik SinB dan mengatakan berkali-kali bahwa dia merindukan Yerin. Dia membutuhkan kekasihnya, dia sangat-sangat ingin bertemu dengan kekasihnya itu. Yerin tahu betul bagaimana rapuh nya SinB, berkali-kali sakit dan membuat tubuh nya semakin terlihat kurus. Yerin juga tidak hanya sekali ini mendengar SinB masuk ke rumah sakit namun sebelumnya dia sering mendengar kabar bahwa SinB tumbang.
"Kau harus bertemu dengannya Yerin, aku mohon" Sowon kini sudah terisak dihadapannya, dan membuat air mata Yerin yang sedari ditahan akhirnya tumpah. Dia juga sangat merindukan SinB-nya dia juga ingin segera bertemu dengan SinB. Tapi dia takut SinB tidak mau lagi bertemu dengannya.
"Aku merindukannya Oppa, sangat"
Terkhusus Mbih yang aku cintai dan aku sayangi, kamu harus lebih kuat dan tabah lagi ya sayang.