LiL: 8

248 49 7
                                    

Vote dulu baru baca, biar ngga lupa dan author semakin semangat updat nya.



"Hyung, Kau sudah tak mau memegang proyek milik Tuan Jung?" tanya Hyun Ji melihat Kakaknya yang sedang duduk berhadapan dengannya.

"Tidak, aku sedang menangani proyek yang di Jeju dan busan itu juga belum sepenuhnya selesai jadi aku ingin fokus dan segera menyelesaikannya tepat waktu" jawab SinB dengan santai.

Hyun Ji menghela nafasnya.

"Bukan karena hal lainnya kan? " tanya Hyun Ji menatap tajam Kakaknya yang masih saja terlihat santai.

"Tidak, aku memang tidak mau ikut campur dengan klien mu itu, kamu bagilah tugas mu dengan asistenmu supaya saat kau tinggal nanti tidak terlalu repot." Karena Hyun Ji memang sedang mempersiapkan acara pertunangannya dengan Suji. SinB juga ikut membantu mempersiapkan pertunangan adikanya dengan antusias, ikut merasa bahagia dengan akhir kisah cinta Hyun Ji dan Suji.

"Kau lupa aku juga sedang mengurusi proyek besar di Paris, supaya kau juga tidak perlu keluar negeri saat sedang mempersiapkan pertunanganmu. Aku tidak mau Suji-ku mempersiapkan nya sendiri" ucap SinB menyakinkan Hyun Ji.

"Urusan yang di Paris sudah aku berikan untuk Ji Wook dan Sowon, mereka akan menyelesaikannya disana sampai tuntas jadi Hyung tidak perlu kesana lagi, kau hanya sekedar memantau dari sini saja. Cukup sekali kau kesana saat musim seperti ini, jadi masalah disana Hyung tidak perlu ikut lagi. Hyung hanya perlu selesaikan proyek yang di Jeju dan Busan, setelah itu bantu aku untuk menyelesaikan proyek Tuan Jung, ini sangat rumit Hyung? " ucap Hyun Ji memelas, dirinya tidak mau lagi SinB ke Paris dan mengakibatkan Hyung nya sakit kembali. Cuaca disana sedang sangat ekstrem Hyun Ji tidak mau ambil resiko, toh dirinya juga sangat percaya jika Ji Wook dan Sowon bisa menyelesaikannya dengan baik.

"Tapi, aku-" belum juga SinB menyelesaikan kalimatnya, tatapan Hyun Ji sudah seperti ingin membunuh SinB. Membuat SinB hanya bisa mendesah pasrah dengan keputusan adiknya ini. Toh ini juga demi kebaikannya sendiri.

"Kembali lah ke ruanganmu Hyung, keputusan ku sudah final" ucap Hyun Ji dan kembali fokus pada tumpukan berkas dihadapannya.

"Sebenarnya aku ini siapa..." lirih SinB yang terlihat sedikit kesal dengan adiknya.


*******


"Tuan sudah ada seseorang yang menunggu di ruanganmu" ucap Eunha dengan nada sedikit gugup dan bergetar.

"Siapa? Bukannya hari ini aku tidak ada janji temu dengan siapapun" tanya SinB heran namun tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangannya.

SinB menatap seorang gadis yang tengah duduk di sofa ruangannya, hatinya mencelos sakit saat dirinya beradu pandang dengan gadis tersebut, menatap wajah gadis cantik yang kini ikut beranjak berdiri dari duduknya dan ikut menatap SinB dengan tatapan mata yang dalam. Gadis yang selalu ia rindukan setiap harinya.

"Aku ingin berbicara sebentar denganmu, setelah itu aku akan langsung pergi dari sini" kata gadis cantik itu dengan lirih. SinB masih menatap gadis itu dan melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa single dihadapan gadis tersebut.

Tak bisa di pungkiri SinB sangat merindukan gadis dihadapannya ini, gadis yang terlihat semakin dewasa dan cantik nya yang tak hilang dari wajahnya. Ingin rasanya langsung mendekap gadisnya setelah sekian lama tidak bertemu.

"Kau tak perlu menjelaskan apapun lagi Yerin-ssi, aku sudah tau semuanya. Seseorang sudah menjelaskannya kepadaku. Yang hanya ingin aku tau bagaimana rasanya setelah kau melakukan itu kepadaku Yerin-ssi? " tanya SinB dengan nada kelewat datar, dia sedang mati-matian menahan rasa untuk tidak memeluk gadis yang masih menjadi kekasihnya ini. 'Mungkin'

Life is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang