03

1.8K 302 22
                                    

Happy Reading

.
.
.

Pagi ini entah apa yang sedang terjadi. Saat Jeongwoo baru saja datang menginjakkan kakinya di sekolahan. Tiba-tiba serangan bertubi-tubi datang padanya. Melemparkan puluhan gumpalan kertas pada dirinya.

" Apa-apaan sih Lo pada ??"

Jihoon mencoba melindungi Jeongwoo, menangkis beberapa kertas itu dengan tangannya meskipun pada akhirnya Jeongwoo tetap terkena lemparan.

" WOY ANJING APA SIH. " Teriak Jihoon tak terima. Bagaimana bisa terima, jika siswa-siswi melempar hanya dengan kertas tidak masalah. Namun mereka malah melempar beberapa telur. Yang mengenai tubuhnya dan sedikit mengenai Jeongwoo di belakangnya.

" Mangkanya minggir kalo gak mau kena. Suruh siapa juga belain tuh penggoda. " Ujar Seseorang.

Jihoon menoleh, ke arah gadis yang baru saja menyebut Jeongwoo penggoda.

" Jaga bicara Lo Ra. " Peringat Jihoon.

Aera, hanya tersenyum miring. Menatap Jihoon dengan pandangan Angkuh.

" Emang iya kok, dia itu penggoda. Udah tau Haruto punya pacar. Kenapa dia goda ??"

Ucapan Aera cukup membuat Jihoon Naik pitam. Dengan cepat menghampiri Aera Manarik cepat rambut milik gadis itu.

" Sekali lagi Lo bilang temen Gw penggoda, habis Lo sama Gw. " Ujar Jihoon penuh penekanan.

Setelah itu, menghempaskan rambut Aera kasar. Membuat si empu meringis kesakitan.

" DAN LO SEMUA. GUA TANDAI SATU-SATU WAJAH LO SEMUA, KALO SAMPAI KEJADIAN INI TERULANG, JANGAN TANYA KENAPA KALO KALIAN SEMUA DI KELUARIN DARI SEKOLAH. " teriak Jihoon pada siswa-siswi di sana. Jangan heran Jihoon adalah cucu kesayangan pemilik sekolah. Permintaan kecil itu akan sangat mudah di kabulkan jika Jihoon sudah meminta.

" Ayo woo. " Ujar Jihoon. Lalu menarik Jihoon pergi meninggalkan kerumunan itu yang tiba-tiba menghening. Sedikit merasa takut akan ancaman dari Jihoon.

" Kalian gak usah dengerin si gendut itu, Dia pikir sekolah ini rela kehilangan banyak murid hanya untuk cucu pemilik sekolah. " Ujar Aera.

Mencoba menenangkan siswa-siswi yang sudah takut. Pun mencoba mengalihkan rasa takutnya jika memang itu akan terjadi. Jika sampai terjadi dimana dia akan sekolah ??.

Jika mereka sudah di keluarkan dari sekolah ini, jangan harap sekolah lain akan menerima Mereka dengan senang hati. Karena Jika ada murid Buangan dari SMA YG berarti sudah di cap buruk oleh sekolah lain. Mengingat sekolah ini selalu ketat peraturan terhadap muridnya.

***

Jihoon sedang menggerutu, membersihkan bajunya yang kotor oleh Telur. Baunya sudah amis.

" Gak usah di bersihin. Tinggal ganti, di loker ada banyak baju kamu. " Ujar Jeongwoo pada Jihoon .

Jihoon akhirnya mengangguk, berhenti membersihkan bajunya lanjut dengan membasuh Wajahnya.

" Berani banget mereka sama Lo kayak gitu. Ihh pengen gw bejek-bejek Sampek penyet. Bodo amat. " Ujar Jihoon menggebu. Jeongwoo hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

" Udahlah Ji, gak usah di urusin."

Jihoon mendengus.

" Harusnya Lo ngaku aja ke mereka---"

"---Ji aku bilang apa soal ini ??"

Jihoon lantas menciut. Saat Jeongwoo menatap dirinya tajam. Huh Jihoon merasa kesal pada Jeongwoo. Kenapa Coba dirinya tak mengaku sebenarnya, dengan identitas palsu bisa saja membuat para siswa-siswi sini berani dengannya.

" Ini juga ngapain sih Lo, pakek tompel segala. Geli anjir, mana gede banget." Ujar Jihoon lirih. Sambil menunjuk tompel besar di samping hidung Jeongwoo.

" Hehe gak papa." Jeongwoo cengengesan.

" Udahlah yuk ke kelas."

***

Haruto duduk di bangku taman, memandang kosong taman milik sekolah itu.

" Hai ganteng, boleh kenalan gak ??"

Suara itu selalu terngiang di telinganya. Saat lelaki manis itu menghampiri nya. Mencoba akrab dengan dirinya yang bahkan sangat Kaku saat itu, tapi masih kaku dirinya yang sekarang.

" Haluu, tungguin dong. Aku capek lali tau."

Satu tetes air mata jatuh tepat di pipinya. Membuat Haruto mengerjapkan matanya.

" Halu, Aku halus pelgi. Halu jangan sedih."

Suara Cadel miliknya saat mengucapkan perpisahan itu membuat Haruto semakin terisak. Memegang bagian depan dadanya Yang sesak.

" Janji kok, nanti kalo aku udah pulang bakal kesini liat halu. Kita main  baleng."

" Bohong, pembohong." Ujar Haruto , saat kata-kata itu terngiang di kepalanya. Tangan Haruto beralih mencengkram rambut miliknya.

" Ma Haru kangen sama Dia."

Pengucapan kerinduan dirinya terhadap sosok kecil itu pada mamanya membuat air tak berhenti mengalir di pipinya.

" Gw kangen sama Lo



-Justin."

TBC
.
.
.
.
.

Halloo... up yuhuu.....

Gak ngerti kenapa susah banget buat mencet publikasi.heheh

Makin banyak teka-teki gak sih menurut kalian ?.
Jangan lupa vote and komen kalo suka sama cerita Zi
.
.
.
.
.

Jutek ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang