14

896 80 8
                                    

Happy Reading....
.
.
.
.
.
.
.

"Gue baru tahu, kalo orang miskin bisa punya BlackCard"

Deg!
Tubuh Jeongwoo rasanya kaku, dia dengan pelan membalik tubuhnya ke arah belakang.

"Ha-haruto" Jeongwoo tergagap, matanya berkedip nampak gugup saat Haruto memasang wajah datar.

"Udah selesai?? Ayo pulang" ujarnya singkat sebelum membalik badan dan meninggalkan Jeongwoo yang masih berdiri kaku di depan kasir.

"Eh, Haruto!!" Ucapnya setelah sadar dari keterdiamannya hingga Haruto sudah melangkah jauh meninggalkan dirinya. Jeongwoo berlari cepat, bahkan saat membuka pintu.

"Tunggu dulu, Haruto Woy!! ADUOHH!!" Sebab berlari dan tidak memperhatikan jalan, Jeongwoo malah tersandung kakinya sendiri. Haruto berhenti, menghadap belakang melihat Jeongwoo yang sudah jatuh dengan kondisi tengkurap.

"Jeongwoo!!" Haruto menghampiri Jeongwoo yang tampak tak mau bangun dari jatuhnya, ya Jeongwoo malu lah.

"Lo gak papa??"

"Pakek nanya!" Ucapnya dalam hati. Dia merengut sebelum bangun dengan melihatkan wajah masamnya yang sudah kotor penuh dengan tanah.

"Eh!!" tangan Haruto langsung berhenti saat hendak ikut membersihkan wajah Jeongwoo dari kotoran.

"Kotor, Haruto bajingan!!" Umpatnya kesal sedangkan yang diumpati hanya diam ditempat.

"Woo, tompel Lo ilang tuh"

Jeongwoo yang awalnya merenggut kesal seketika terkejut dan spontan memegang bagian wajahnya. Dengan mata yang seakan tak percaya Jeongwoo meraba wajahnya mencari dimana tompel-nya berada.

"Tompel gue mana Haruto??" Tanyanya polos

Jujur Haruto sebenarnya ingin tambah marah pada Jeongwoo namun entah kenapa tiba-tiba merasa ingin tertawa saat melihat wajah polos Jeongwoo yang malah menanyakan keberadaan tompel palsunya yang copot.

"Mana-mana, huhu tompel gue hilang anjir"

"Nih!" Haruto menyerahkan tompel yang ada di tangannya, sebab Haruto tak sengaja menemukan keberadaan tompel milik Jeongwoo di tanah.

Dengan cekatan Jeongwoo mengambil dan menempel nya kembali ke wajah, setelah selesai ia mengambil handphone miliknya dan berkaca setelah pas ia bernapas lega.

Jeongwoo tersenyum ke arah Haruto, semenit sebelum akhirnya senyum itu berubah.
"Eh!!" Jeongwoo memekik saat sadar apa yang barusan terjadi.

Dia menatap kikuk Haruto, sedangkan lelaki didepannya malah semakin diam. Tapi tangannya bergerak ke arah wajah Jeongwoo.

"Ngapain si lo pakek ginian" Haruto melepas tompel yang sebelumnya terpasang manis pada wajah milik Jeongwoo.

"Muka Lo jadi jelek, cantikkan juga gini"

Cantikkan juga gini.. 

Jantung Jeongwoo seketika seperti di boom, berdetak dengan kencang hingga membuat yang punya jantung mendadak linglung.

"Ap-apa??"

"Lo cantik kalo gak pakek tompel"

Tak lagi bisa di tahan, pipi lelaki cantik itu seketika memerah mendengar pujian Haruto untuknya.

"Bisa aja kamu" ucapnya sembari memukul pundak Haruto.

Entah ada angin badai apa atau memang Haruto yang sedang meleleh melihat kecantikan Jeongwoo membuat pemuda tinggi di atas rata-rata itu langsung oleng saat tangannya di pukul oleh Jeongwoo.

Jutek ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang