08

1.6K 271 21
                                    

Happy Reading buat kamu...
.
.
.
.

Jeongwoo, lelaki manis itu mengikuti langkah kemana Haruto Pergi. Berakhir di taman belakang sekolah. Bisa Jeongwoo lihat lelaki tampan itu tampak frustasi mendudukkan dirinya di bangku taman. Dengan bertumpu dagu di lutut, dan kedua telapak tangan itu dengan sempurna menutup wajahnya.

" SIALAN!! " Umpat Haruto, suaranya terdengar bergetar meskipun terselip beberapa amarah di sana. Jeongwoo dengan langkah ragu dekati Haruto.

" Ha-Haru...,"

Haruto menoleh, bisa dilihat jika ujung matanya sudah berair. Dengan cepat Haruto mengalihkan wajahnya dan mengusapnya cepat, mencoba menyamarkan tangisannya. Jeongwoo coba duduk di sampingnya.

" Ngapain Lo disini ??" Tanya Haruto sarkas. Lelaki itu bahkan langsung berdiri dengan tangan yang berada di sakunya.

" Ak-aku cuma gak sengaja lihat kamu di sini. Terus kaget aja pas denger kamu teriak tadi. " Bohong Jeongwoo, karena tak mungkin lelaki manis itu berbicara jujur.

" Ouh, yaudah ya gw pergi dulu. " Kata Haruto, lelaki itu memang sepertinya menghindari semua orang. Mungkin untuk menenangkan hatinya terlebih dahulu.

" Eh, eh Haru. Besok jadi kan ??" Tanya Jeongwoo ragu, takut jika Haruto akan marah karena memang suasana hatinya yang mungkin sedang kacau.

" Iya, tenang aja. Ntar Lo DM aja Ig gw. " Jawab Haruto, lalu pergi dari hadapan Jeongwoo. Membuat Jeongwoo pelan-pelan menghela nafas.

" Kenapa sulit sekali." Jeongwoo mengerang frustasi, mengacak rambutnya hingga berantakan.

" Apa, susahnya sih tinggal bilang ' Haru, aku ini Justin' udah kan ?? Selesai. Tapi ini mulut kagak mau ngomong. SIALAN!!" Umpatnya pada diri sendiri, merutuki mulut sialannya yang bahkan enggan untuk ungkapkan kebenaran kepada Haruto.

" Akhh, dah lah capek. Laperr!! Mau makan." Setelah itu Jeongwoo ikut bangkit untuk tinggalkan taman.

" Ouh, Jadi Lo ?? " Ujar seseorang dengan senyum miring tercipta di bibirnya.

Aera berjalan ke arah kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aera berjalan ke arah kelas. Sedari tadi gadis itu terus dapatkan tatapan kurang menyenangkan dari siswa-siswi lain. Pandangan mereka seolah mengejek dirinya yang tengah kalah.

" Gw kira, karena muka cantik dan sifat nya kalem yang buat Haruto mau pacaran sama dia. Ternyata paksaan, mana ngancem lagi. Pantesan aja Haruto turutin. Dasar gadis gak tau diri. "

Mereka tidak berbisik, bahkan seperti dengan sengaja mereka mengeraskan suaranya agar dapat di dengar oleh indera pendengar miliknya.

" Jaga mulut Lo," Ancam Aera, gadis itu sudah hendak melayangkan tamparannya pada siswi yang membicarakan nya tadi. Tapi, tangannya sudah di tahan oleh tangan yang lebih besar.

Jutek ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang