Paris, Prancis.
Luhan menggeret kopernya setelah melewati bagian imigrasi di pintu kedatangan Charles de-Gaulle Internasional Airport. Pandangannya menyapu ke segala penjuru tempat yang begitu luas tersebut untuk menemukan keberadaan asisten pribadi sang Ibu yang akan menjemputnya.
Bandara Charles begitu ramai dengan lalu lalang setiap orang yang lewat. Melihat kerumunan orang sebanyak ini dan informasi dari pengeras suara saling bersahutan setiap tiga menit sekali menjadikan kepalanya tiba-tiba merasa pusing.
Luhan berhenti sebentar di dekat dinding terdekat dan bertumpuh tangan disana sembari memegangi kepalanya yang serasa berdenyut, perutnya terasa sangat mual dan kakinya pun serasa melemah seperti jelly hingga Ia nyaris hilang keseimbangan jika saja tidak ada seseorang yang tiba-tiba menangkup tubuhnya dari belakang.
"Ms, are you okay?."
Luhan menggeleng pelan dan menutup mulutnya dengan tangan. Wajahnya tampak panik dan pucat.
"I'll lead you to the toilet."
Kemudian Luhan dibawa menuju toilet terdekat dan seseorang yang menolongnya itupun bahkan menunggu Luhan dengan sabar di depan hingga wanita itu selesai dengan urusannya yang menghabiskan waktu setidaknya lima belas menit.
"Are you feeling better?."
Luhan mengangguk dan membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Yes, thank you very much for your help. Sorry to trouble you, sir." Ujarnya sembari memberi senyuman tulus kepada sang penyelamatnya hari ini.
Pria itu, yang barusaja menyelematkan Luhan dari rasa mualnya yang hebat pun sedikit terbeliak ketika mendapatkan senyuman tulus itu dari wanita yang begitu cantik.
"Jangan sungkan, maaf sebelumnya...apa kau dari Korea?." Tanyanya dan Luhan sedikit terkejut sambil memberikan anggukkan kecil.
"Ya, saya barusaja tiba. Anda juga orang Korea?."
"Keluargaku banyak tinggal disana, namun aku memilih menetap dan bekerja disini. Ah, tolong jangan terlalu formal padaku." Si pria tertawa kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal demi menghalau kecanggungan.
Luhan tersenyum lagi dan sedikit tertawa kemudian, "Baiklah."
"Ah, kita belum berkenalan bukan?." Si pria menjulurkan tangan kanannya dan tersenyum dengan amat menawan, matanya bersinar ketika bersitatap dengan si wanita bermata rusa yang cantik ini, "perkenalkan, namaku Park Chanyeol."
Luhan menerima uluran tangan itu dan ikut tersenyum menawan.
"Kim Luhan, salam kenal, Chanyeol—ssi."
"Salam kenal juga, Luhan." Jawab Chanyeol sambil membatin, betapa indahnya wanita dihadapannya ini.
Ponsel Luhan yang menandakan adanya notif pesan masuk pun menyita perhatian si wanita untuk mengeceknya sebentar.
"Ah, aku harus pergi sekarang." Monolognya sendiri dan di jawab oleh Chanyeol yang mendengarnya dengan jelas.
"Kau sudah di jemput?."
"Eh?," Luhan mendongak dan tertawa canggung sambil menyimpan kembali ponselnya, "ya, asisten pribadi Ibuku telah menunggu diluar pintu kedatangan. Jadi aku harus pergi sekarang."
"Kita bersama saja. Sekalian aku juga ingin keluar." Chanyeol tanpa basa-basi pun mengambil alih pegangan koper Luhan dan menariknya.
Luhan mengikuti pria itu di sampingnya dan berniat mengambil alih kopernya namun Chanyeol mengajukan keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fanfiction🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...