Di sebuah bar kelas atas yang terletak di dalam hotel bintang lima kota Seoul, Seohyun duduk di atas kursi tinggi tepat di depan meja bartender. Ada segelas jus orange di tangan kanannya, karena tak mungkin Ia memesan alkhohol seperti biasa di saat tengah hamil saat ini.
Bar yang di pilihnya adalah sekelas VVIP, yang hanya bisa di akses oleh orang-orang berkartu selevel platinum dan seterusnya untuk bisa masuk kesini. Iringan musik terdengar santai dan nyaman, tak ada orang-orang yang sibuk mabuk ria dan berpesta pora di ruangan ini karena tempat bar seperti itu berada di lantai dasar.
Seohyun tengah menunggu seseorang, dan ketika mendengar suara ketukkan sepatu pantopel yang terdengar tegas serta penuh penekanan itu Ia menolehkan kepalanya melihat ke arah pintu masuk.
Oh Sehun, laki-laki itu datang sesuai dengan janji temu mereka hari ini. Dari jauh Seohyun bisa melihat jika wajah tegas dan tampan pria itu menyimpan begitu banyak emosi yang siap meledak di balik rahang yang mengeras serta tatapan tajamnya. Namun, Seohyun tidak takut akan hal tersebut. Karena baginya, menjalankan segala cara demi menyelamatkan nyawa calon bayinya adalah yang utama.
"Lama tidak bertemu, Sehun—ah." Sapa Seohyun dengan senyuman ramah pada Oh Sehun yang menatapnya tajam itu.
"Apa maksudmu dengan menerima perjodohan kita?." Desisnya dengan suara teredam tajam.
"Duduklah dulu, kau baru saja datang dan langsung menyerangku dengan pertanyaan seperti itu."
Sehun mendengus dan mendudukkan dirinya tepat di kursi tinggi di samping Seohyun. Ia meminta sebotol cocktail pada sang bartender yang langsung menuruti kemauannya.
"Bagaimana kabarmu, Sehun—ah?."
"Tidak usah berbasa-basi. Katakan saja apa alasanmu? Kau tahu, bahwa sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima perjodohan sialan itu."
Seohyun tersenyum mendengar Oh Sehun yang berbicara padanya bersama suara tajam penuh penekanan, lelaki itu bahkan tak sekalipun melirik ke arahnya. Terserahlah, lagi pula Seohyun sesungguhnya tak pernah tertarik pada hoobae—nya itu meski Oh Sehun dulunya merupakan pangeran sekolah.
"Alasanku? Tentu saja karena aku menyukaimu, jadi kuterima. Siapa wanita yang bisa menolak jika akan di persunting dengan seorang pria rupawan yang menjabat sebagai direktur muda terkemuka sepertimu? Dan aku tidak ingin menjadi wanita bodoh yang menolaknya begitu saja." Sahutnya santai dan menghabiskan sisa jus jeruknya dalam sekali teguk.
Brak! Sehun meletakkan gelas cocktail—nya dengan kasar ke atas permukaan meja.
"Kau menerimanya hanya karena kau seorang wanita materialistis?! Kau bodoh. Tidakkah keluargamu cukup kaya untuk menghidupi kebutuhanmu? Bahkan kau juga seorang penyanyi terkenal. Alasanmu sampah seperti para wanita pada umumnya."
Ucapan tajam Sehun membuat tangan Seohyun di balik tubuhnya terkepal erat. Tidak! Dia bukan wanita seperti itu! Jika memang dia seorang materialistis, maka sudah lama Seohyun meninggalkan Kyuhyun yang hanya seorang dokter di Kimnary. Bahkan bisa saja Ia menerima perasaan para pria rupawan kelas atas di Amerika yang menyukainya.
"Aku bukan wanita seperti itu. Aku menerima perjodohan kita karena aku menyukaimu. Bukankah sudah kukatakan dengan jelas? Lagi pula, kau tidak akan bisa menolak perjodohan ini." Sahut Seohyun tegas, enak saja Oh Sehun berani merendahkannya.
Sehun melirik wanita itu lalu memandangnya sinis penuh sinar kebencian.
"Ku peringatkan satu hal padamu, perjodohan kita tidak akan pernah terjadi. Aku sudah memiliki wanitaku sendiri, dan tidak akan ada wanita lain yang sanggup menggantikannya di sisiku. Jika kau tetap bersikukuh menerima perjodohan ini dan memicu hubunganku kacau, maka aku tak akan segan-segan membuat hidupmu menderita bahkan sebelum bersamaku." Tegur Sehun dengan wajah mengeras dan suara ancamannya terdengar mengerikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fanfiction🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...