Sesuai dengan rencana yang ada, sepulangnya sang nona muda dari liburan singkatnya di Swiss, semua pekerjaan direktur Kimnary Hospital kembali di pegang oleh Luhan.
Sejak pagi wanita itu bukannya sibuk di ruang UGD membantu para dokter atau perawat menangani pasien, ia malah di hadapkan oleh berbagai tumpukan berkas yang membutuhkan perhatian serta tanda tangannya. Paman Lee, orang kepercayaannya sedang izin selama tiga hari untuk mengunjungi kerabat jauhnya di Beijing. Dan Luhan tentu tak bisa menolak mengingat bagaimana berjasanya paman Lee dalam membantunya mensukseskan Kimnary.
Meneliti satu per satu berkas kerja yang ada, Luhan akan tampak perfeksionis dan teliti dalam memilah laporannya. Setelah dirasa semuanya sudah sesuai, maka Ia akan membubuhkan tanda tangannya sebagai formalitas dirinya si pemilik rumah sakit terbesar se-Korea Selatan ini menyetujui isi dokumen tersebut.
Sedangkan di belahan dunia lainnya, Lee Byul Jun sedang duduk tenang bersama sang nyonya besar Kim Min Ah di sebuah ruang VIP restaurant terkemuka di Perancis.
Senyumnya mengembang tulus, masih tidak percaya akhirnya setelah sepuluh tahun lamanya Ia bisa kembali menghadap hormat pada sang nyonya besar. Mantan istri mendiang tuan besarnya, dan juga Ibu dari nona muda tercintanya.
"Saya benar-benar bersyukur bisa kembali bertemu dengan Anda lagi, Nyonya." Sekali lagi, Byul Jun memberi anggukan hormat.
"Kau tampak sehat saja, Byul Jun—ah. Aku juga senang kau masih setia untuk terus berada di sisi putriku selama ini."
"Nona muda adalah kecintaan kami semua, nyonya. Menjaga nona sudah seperti kami menjaga anak kami sendiri." Ujarnya tulus menenangkan.
Min Ah tersenyum tipis mendengarnya, jemarinya anggun mengangkat cangkir teh dan menyeruputnya perlahan. Ia kembali meletakkan cangkirnya setelah itu.
"Aku sangat berterimakasih pada kalian semua." Nafasnya terdengar lesu kemudian, "sampai sekarang, aku masih tidak menyangka bahwa Ayah Luhan akan meninggalkannya secepat itu. Maaf, karena tidak menghadiri acara pemakamannya dulu. Semua terasa sulit, kau tahu maksudku kan?."
Byul Jun mengangguk singkat, dengan senyum ramahnya.
"Saya mengerti, Nyonya. Tetapi, bagi kami semua. Sampai kapanpun nyonya tetaplah nyonya Kim kecintaan kami. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Anda sejak dulu hingga sekarang."
"Itu cukup menghiburku," Min Ah mengalihkan pandangan menatap jalanan Paris dari balik jendela kaca restaurant, "kuharap, putriku masih ingin bertemu denganku suatu hari nanti."
"Nona Luhan selalu merindukan Anda, saya yakin itu." Sahut Byul Jun mantap.
Mendengarnya, Min Ah kembali tersenyum dan menaruh atensi lagi kepada orang kepercayaan mendiang suaminya itu.
"Setelah kesibukkan ini, aku akan mencoba untuk menemui Luhan di Korea. Mungkin sudah saatnya kami kembali bersama, bagaimana menurutmu?."
"Nyonya..." Byul Jun tak bisa menahan rasa bahagianya mendengar hal tersebut, sang nona muda pasti akan lebih bahagia lagi jika mengetahui sang Ibu tercintanya akan kembali padanya, "nona pasti akan sangat senang! Saya jamin hal itu, nyonya."
"Ya," Tangan Min Ah yang menggenggam cangkirnya berubah sedikit keras, matanya lebih tegas menatap Lee Byul Jun, "lalu, bagaimana dengan pria bernama Kris itu? Kau sudah mengikuti instruksiku untuk tidak mempertemukannya lagi dengan putriku kan? Aku tidak mau lelaki bajingan itu kembali menghantui kehidupan berharga putriku!."
"Nyonya tenang saja, saya berani jamin bahwa nona muda tidak akan bertemu dengan pria itu lagi." Kemudian lelaki itu tersenyum penuh makna, "tetapi nyonya, sekarang nona sudah memiliki kembali hidupnya yang penuh kasih."
![](https://img.wattpad.com/cover/220099961-288-k66310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Фанфик🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...