Luhan masih tidak percaya ini, Ia yang dengan mudahnya menerima ajakkan Sehun untuk menemani pria itu dalam perjalanan menuju Paris selama dua hari. Namun tak apalah, hitung-hitung sebagai liburan singkatnya keluar negeri. Dan sejak pagi, Luhan sudah siap dengan koper mungil yang akan Ia bawa ke Paris. Meski hanya dua hari, tetapi Luhan sudah menyiapkan segala keperluan pribadinya dalam koper itu. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selama disana bukan? Pikirnya kritis.
Pukul tujuh pagi, Luhan sudah siap dengan semuanya. Hari ini Ia memakai dress dengan motif brokat berwarna hitam sepanjang lututnya. Di padukan dengan coat dengan warna senada yang panjangnya sama dengan ujung dressnya. Ada heels sepanjang tujuh centimeter berwarna hitam bergliter cahaya yang membalut di kakinya.
Oke sempurna, pakaiannya ini memperlihatkan tegas bagaimana Luhan punya kaki jenjang yang ramping dan menawan. Kulit putihnya yang tanpa cela tampak bersinar. Surai kecokelatannya pun Ia biarkan tergerai dengan sedikit gaya curly di bagian ujungnya untuk semakin mempercantik penampilannya yang elegan. Terakhir, Ia mengambil tas selempang mahalnya dengan warna senada dan menyampirkan tali rantainya di lengan kirinya.
Baiklah, temanya pagi ini adalah hitam dan elegan. Semoga saja ini tidak terlalu menjadikannya pusat perhatian mengingat Ia akan pergi bersama Sehun, sang direktur muda yang ketampanannya terkenal di agung-agungkan para gadis di seluruh dunia.
"Nona muda, tuan muda Sehun sudah menunggu Anda di lantai bawah." Tutur bibi Jung menghampiri sang nona yang sudah siap. Beruntung Ia sudah sarapan jam enam pagi tadi bersama para pelayan rumah. Jadi tidak perlu cemas akan kelaparan selama di perjalanan, meski nanti mereka juga akan mendapatkan pelayanan makan di dalam pesawat.
"Hm, aku akan turun segera." Terakhir, Luhan memeriksa lagi isi tas selempang mahalnya yang sudah memuat beberapa benda penting dan juga ponsel pintarnya di sana. Semua sudah lengkap, dan Luhan sudah siap pergi sekarang.
Langkah kakinya terdengar begitu anggun menuruni setiap anak tangga di rumah mewahnya. Tubuhnya berjalan tegak dan luwes. Benar-benar seorang wanita berkelas yang amat menawan. Bahkan Sehun sudah berdecak kagum dalam hati sejak mendapati gadis itu turun dari lantai dua.
"Sepertinya kita couple. Padahal tidak membuat janji sebelumnya." Luhan berujar geli melihat sosok gagah Oh Sehun yang tampak begitu tampan luarbiasa dengan setelan formalnya yang juga serba hitam elegan.
"Itu artinya kau dan aku sehati, benar begitu?." Candanya dengan nada menggoda. Membuat Luhan mendengus pelan mendengarnya.
"Sudah siap nona manis?."
"Ya!."
Perjalanan menuju bandara Internasional Incheon terasa santai. Keduanya saling terlibat perbincangan ringan sebelum kehadiran mereka menyita banyak pasang mata ketika keduanya telah sampai di bandara.
Luhan memutuskan untuk mengambil kaca mata hitam bermereknya untuk dikenakan. Sehun pun melakukan hal yang sama. Tatapan matanya tampak bingung ketika Sehun menunjukkan celah lengannya yang tertekuk. Oh Luhan paham, Ia dengan segera mengaitkan lengan rampingnya di lengan Sehun dan mereka berjalan beriringan dengan serasi.
Dari kejauhan tampak Ravi yang tersenyum penuh arti dan membungkuk untuk menyambut kedatangan sang pimpinan dan nona mudanya. Meski Ia pun tahu siapa sosok cantik di samping tuan mudanya itu, tetapi Ravi yakin jika tak lama lagi mugkin hubungan keduanya akan sekadar lebih dari teman.
"Semua persiapan Anda sudah saya selesaikan, tuan muda. Dan ini boarding pass Anda dan juga nona Luhan."
Sehun menerima dua kertas yang diberikan Ravi lalu mengangguk, "Hm, aku titip perusahaan selama dua hari. Kalau ada apa-apa, hubungi saja aku seperti biasa."
![](https://img.wattpad.com/cover/220099961-288-k66310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fiksi Penggemar🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...