Hari-hari berlalu begitu cepat, seperti langit yang tiada henti berganti siang menuju malam, matahari yang bergerak dari timur menuju barat, dan langit malam kadang berbintang serta awan mendung yang tak selalu berarti hujan.
Hal di Seoul tidak ada yang berubah sejak hari itu berlalu. Hari yang sebagian orang anggap mungkin sebagai hari menuju kebahagiaan, mungkin ya memang seperti itu adanya, dan tampaknya hal itu lah yang dipikirkan oleh Kyuhyun selama ini.
Bekerja dengan sangat sibuk sampai Ia sengaja tidak menyempatkan waktu senggang bersama putrinya dengan alasan pekerjaan, Kyuhyun lakukan semua itu untuk mencoba mengalihkan pikirannya dari Seohyun. Wanita yang tidak bisa Ia lupakan, mau sampai mati pun Ia mencoba memaki lalu mengupat dan menangis meraungkan nasib sialnya, Kyuhyun tak bisa melupakan wanita itu.
Telinganya berdengung setiap kali mendengar putrinya menangis memanggil-manggil nama wanita itu, hatinya berdenyut kesakitan setiap Ia membuka ponsel lalu menemukan berita tentang pertunangan wanita itu, dan tubuhnya serta jiwa raganya meraung tak tahu malu merindukan wanita itu. Kyuhyun muak! Ia muak dengan semua ini! Permainan takdir dan hati yang menuntunnya untuk kembali jatuh cinta pada wanita yang sejak lama sudah Ia kenal begitu dekat, mengapa harus sekarang Ia begitu sadar akan tergila-gilanya Ia pada Seohyun saat wanita itu sudah akan menjadi milik lelaki lain!
Ingin rasanya, Kyuhyun mendatangi kediaman keluarga Oh yang terkenal akan kekayaannya itu dan mengunjungi Seohyun lalu menculiknya serta membawanya kabur ke tempat yang jauh bersama putrinya. Namun Ia tidak punya cukup nyali melakukannya. Kyuhyun sadar Ia pengecut, meminta maaf pada Seohyun pun Ia sungkan walau Ia sadar telah menghancurkan perasaan wanita itu karena sempat menganggapnya sebagai sosok sang mendiang istri.
Kyuhyun membanting pulpennya di atas meja dan memijat pelipisnya yang selalu berdenyut setiap kali ingat akan Seohyun. Ia rasa, Ia sudah gila. Kalender Ia tatap begitu tajam dan Kyuhyun benci ketika Ia sadar bahwa hari pernikahan Seohyun tinggal satu minggu lagi.
Apakah Ia masih punya harapan? Namun, darimana dirinya harus memulai?
Disaat Ia lagi-lagi frustrasi bukang kepalang, ponselnya di atas meja bergetar dan menandakan ada satu notif pesan yang masuk. Kyuhyun dengan sedikit enggan melirik, dan setelahnya matanya terbeliak penuh kejutan.
"Oh Sehun : Bisakah aku membuat janji temu denganmu besok? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dan jangan harap kau bisa menolaknya."
Pesannya seperti ancaman, namun Kyuhyun tanpa ragu menolak ajakkan Sehun. Ia menerimanya, dan mungkin mereka memang harus bicara.
"Tentu. Cafe depan Kimnary Hospital, aku menunggu di jam 11." Dan pesanpun terbalas.
.
Wedding Proposal
."Ahahaha, kau tidak akan bisa membuka toko roti jika begini Luhan. Lihat, cokelatnya terlalu cair karena kau telalu banyak menuangkan margarin!."
"Baekhyun, aku sudah lama tidak menyentuh dapur! Kurasa skill memasakku sekarang sudah payah."
"Ibu hamil memang mengidam yang macam-macam ya, sudahlah! Jika kau ingin brownies double choco lebih baik kau duduk manis disana dan biarkan tanganku saja yang bekerja!."
"Ibu..." Luhan merengek kemudian.
"Baekhyun benar sayang, duduklah di kursi meja makan itu dan kau akan melihat betapa handalnya salah satu koki kebanggaan Ibu ini akan membuatkanmu cake brownies paling lezat yang pernah kaurasa di dunia!." Dan Baekhyun mengedipkan matanya dengan bangga sembari lagi-lagi tertawa bersama MinAh.
Dan Luhan akhirnya menurut lalu duduk manis di kursinya memperhatian Baekhyun yang sedang membuatkannya cake brownies double choco. Akhir-akhir ini Ia memang mengidamkan makanan manis dan cukup maniak akan hal berbau cokelat. Mulai dari ice cream, cake, pudding, dan makanan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fanfic🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...