"Nona, ada rapat dengan para dokter senior jam sepuluh pagi ini."
"Hm, aku akan kesana sebentar lagi. Terimakasih infonya paman Lee."
Pria baya itu tersenyum lalu mengangguk memberi hormat sebelum keluar dari ruangan Luhan. Wanita itu sedang tampak serius membaca beberapa laporan bulanan yang berisi tentang pendapatan laba – rugi dari Kimnary Hospital. Angka keuntungan yang cukup meningkat tinggi membuat senyumnya terukir tipis.
Syukurlah semua berjalan lancar! Batinnya.
Melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan kiri, Luhan bangkit untuk mengenakan jas dokternya dan melepas kaca mata bacanya. Ada rapat penting lima menit lagi.
Langkah kakinya anggun seperti biasa menyelusuri koridor rumah sakit di lantai lima. Beberapa perawat dan dokter yang melintas menyapanya hangat dengan senyum. Luhan pun membalas tak kalah hangat.
Meski statusnya di Kimnary sebagai direktur sekaligus dokter bedah, namun Ia tidak membeda-bedakan orang dalam memberi rasa hormatnya. Dan meski umurnya terbilang masih muda untuk menjadi pimpinan utama rumah sakit, semua orang menghormatinya dan memuji kinerjanya dalam membuat Kimnary semakin lebih baik.
Dia wanita cerdas dengan karir yang cemerlang di dunia kedokteran. Bonus untuknya yang memiliki wajah cantik rupawan dan postur tubuh ramping bak model. Betapa beruntungnya Oh Sehun bisa memilikinya.
Pandangan mata Luhan membeliak saat akan sampai di depan pintu ruang rapat satu. Seorang dokter senior menyapanya dengan lambaian tangan dan senyuman tampan. Sontak saja langkah kaki Luhan sedikit berlari lalu memeluk pria itu.
"Kyuhyun sunbae!."
Pelukan mereka terlepas kemudian Kyuhyun menepuk pelan puncak kepala Luhan.
"Hai, sudah lama sekali ya Luhan. Kau tampak semakin cantik saja." Kyuhyun tersenyum jahil dan dihadiahi tepukan ringan dari Luhan di lengannya.
"Kapan sunbae kembali? Bagaimana dengan Singapura? Dua tahun kau pindah tugas bahkan sekalipun tak pernah menghubungiku lagi." Luhan menatap galak pria itu.
"Maaf, aku sangat sibuk. Di Singapura aku baik-baik saja, tapi setelah kupikir-pikir aku ingin kembali bekerja untuk Kimnary." Kyuhyun kemudian mengusap pelan kepala Luhan, "aku turut berduka cita tentang ayahmu, Luhan. Aku menyesal sekali baru menyampaikannya padamu. Maafkan aku."
"Tidak apa-apa, sunbae. Sekarang semuanya sudah baik-baik saja." Luhan menatap binar pria itu lagi, "ah ya, dimana Yuri? Kau tidak mengajaknya?."
"Yuri di rumah bersama Ibuku. Kami baru tiba empat hari lalu di Seoul. Dan kuputuskan untuk menetap disini sekaligus untuk awal sekolah Yuri."
"Syukurlah, dia pasti akan jadi anak cerdas sepertimu, sunbae." Luhan melirik jam tangannya lagi, "ah, sudah mau mulai rapatnya. Kita ngobrol lagi setelah ini sunbae."
"Hm, nanti aku akan mengajak Yuri untuk bertemu denganmu."
Luhan dan Kyuhyun masuk ke ruang rapat setelahnya. Dan kembalinya pria itupun mengundang raut terkejut semua hadirin rapat.
Kyuhyun adalah dokter senior berumur dua puluh delapan. Menjabat sebagai kepala medis di bidang bedah umum dua tahun lalu, dan kembalinya pria itupun menjadikan semua orang merasa senang. Dokter berbakat Kimnary akhirnya kembali lagi.
Di tempat lain, tepatnya di rumah mewah Cho Kyuhyun. Seorang gadis mungil berumur empat setengah tahun tampak asyik bermain puzzle di ruang tengah bersama babysitter—nya. Gadis yang bernama Cho Yuri ini begitu serius dalam menyusun setiap keping puzzle yang teracak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fanfiction🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...