"Yeay! Ke pantai!."
Hari itu, Yuri tampak begitu kegirangan karena weekend ini Ia benar-benar akan pergi berlibur selama beberapa hari dengan sang Ayah. Wajar saja gadis kecil berusia hampir enam tahun itu tampak sangat gembira, karena jarang mereka akan menghabiskan waktu dengan pergi liburan bersama mengingat begitu padatnya jadwal kesibukkan Kyuhyun di rumah sakit.
"Appa, apa aunty Seohyun akan menyusul kita?!." Yuri bertanya antusias dengan mata bundar yang berbinar cerah.
Membuat ulu hati Kyuhyun terasa nyeri mengingat kembali tentang wanita itu. Wanita yang memberikannya kembali rasa nyaman dan kasih sayang. Wanita yang perlahan dapat menggeser posisi mendiang istrinya di hatinya, namun wanita itu akan menjadi milik pria lain mulai hari ini.
Dan Kyuhyun hanya bisa tersenyum menanggapi pertanyaan sang putri. Lalu Yuri salah paham dengan mengartikan senyuman sang Ayah yang Ia kira bahwa aunty cantiknya akan memberinya kejutan dengan ikut menyusul mereka menuju pantai.
Menempuh perjalanan selama dua jam, mereka pun sampai di pantai wisata salah satu kota besar Korea Selatan yang kerap kali di datangi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun Kyuhyun sudah memiliki villa pribadi di dekat pantai ini, jadi mereka tak akan sulit mencari akomodasi penginapan.
Yuri bahkan langsung meloncat turun di bantu Arin sang babysitter—nya dan segera berlari untuk memasuki bangunan villa yang tampak aestetic itu.
"Aunty Seohyun!." Yuri berteriak kencang. Kaki kecilnya berjalan kesana—kemari demi mencari sosok wanita kesayangannya itu di dalam villa mereka. Arin bahkan berteriak cemas memperingati Yuri yang tergesa-gesa naik ke lantai dua dan memeriksa semua kamar yang ada.
"Aunty Seohyun, aunty dimana?! Mau main petak—umpet ya?." Gadis itu masih ceria mencari, berpikir bahwa wanita kesayangnnya mungkin tengah menjahilinya dengan mengajaknya bermain sembunyi-sembunyi.
"Aunty Seohyun! Ayo keluar, Yuri rindu!." Kaki kecil Yuri perlahan turun dari lantai dua menuju ke lantai dasar. Wajahnya yang semula ceria berganti ke raut cemas, "Bibi Arin, apa aunty Seohyun masih betah bermain petak—umpet? Bibi Arin tahu tidak aunty cantik ada dimana?." Yuri bertanya pada Arin dan gadis muda itu hanya bisa menggeleng pelan.
Melihat sang appa memasuki villa, Yuri lantas berlari menghampiri sang Ayah.
"Appa! Dimana aunty Seohyun? Apa belum datang, ya? Apa aunty masih di jalan ya appa? Yuri sudah cari kemana-mana tapi tidak ketemu aunty—nya." Yuri merengek sambil menarik—narik celana panjang Kyuhyun.
Sang Ayah berjongkok sembari mengusap pelan puncak kepala putrinya. Dengan senyuman sendu, Kyuhyun memberi Yuri jawaban atas pertanyaannya yang mana membuat gadis kecil itu sontak kaget dan berjalan mundur.
"Aunty Seohyun tidak akan ikut kita berlibur, sayang. Appa minta maaf."
"Kenapa?! Apa appa belum bilang kepada aunty Seohyun? Kalau begitu biar Yuri saja yang bilang pada aunty sekarang, appa!." Yuri menarik tangan Kyuhyun dan merengek keras, "Yuri pinjam ponsel appa! Biar Yuri yang telepon aunty Seohyun!."
"Tidak bisa, Sayang. Aunty Seohyun punya acara penting." Kyuhyun menghela napas, dan mengusap lembut pipi gembil anak gadisnya, "dan sebaiknya mulai sekarang Yuri jangan menghubungi aunty Seohyun lagi."
"TIDAK!." Yuri berteriak dan bibirnya bergetar dengan mata yang mulai berkaca—kaca, "YURI MAU KETEMU AUNTY SEOHYUN, SEKARANG! POKOKNYA SEKARANG!."
"Yuri..."
"Kenapa appa?! Kenapa Yuri tidak boleh menghubungi aunty lagi?!."
"Karena aunty Seohyun akan segera menikah, Yuri. Kau tidak boleh terus—menerus merepotkannya. Kita tidak boleh menganggunya lagi." Kyuhyun berdiri dan merasakan napasnya memberat dengan ulu hati yang terasa sakit. "Ayo appa antar ke kamar, kita istirahat dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal
Fanfiction🔞 CONTENT!! 🔞 Mengisahkan tentang Oh Sehun, seorang direktur muda perusahaan penerbangan yang jatuh cinta pada Kim Luhan, seorang dokter yang menjabat sebagai kepala medis di Kimnary Hospital. Mereka saling jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ber...