Part 11 : Confusion

1.2K 195 122
                                    

Memikirkan masalah pelik perihal pemaksaan perjodohan yang diminta orangtuanya, Seohyun melangkahkan kakinya tegas keluar gedung agensi. Hari ini, Ia telah bertemu CEO agensinya untuk membicarakan perihal kontrak kerjanya yang tak akan Ia perpanjang. Seohyun berniat benar-benar berhenti dari dunia gemerlapnya yang menjadi seorang penyanyi dan dalam waktu dekat Ia akan melakukan conferensi pers untuk membicarakan perihal berakhirnya karir yang Ia miliki.

Memasuki mobil sport ferrari merahnya, Seohyun berniat mengunjungi Yuri meski Kyuhyun pastinya sedang sibuk bekerja di rumah sakit, setidaknya hanya keceriaan gadis kecil itu yang bisa membuat suasana hatinya membaik.

Beberapa menit setelahnya, Ia telah sampai di rumah mewah tersebut. Rumah yang Seohyun sendiri anggap benar-benar sebuah rumah. Dimana di dalamnya memiliki kehangatan tak terbatas serta kasih sayang yang tulus suci murni.

"Sayang!."

"Aunty!."

Segera saja Yuri yang tengah bermain boneka di ruang tengah berlari menghampiri Seohyun di depan pintu masuk, tangan gadis kecil itu terentang bebas bersama wajah binarnya. Ia memeluk Seohyun erat dan mencium kedua pipi wanita cantik itu.

"Aunty! Kenapa lama tidak main ke rumah Yuri...." bibir gadis mungil itu mengerucut bersama wajah tertekuk sedih, "Yuri rindu sekali dengan aunty cantik..." ungkapnya bersama mata berbinar yang menampakkan siluet air mata menggenang.

"Maaf ya sayang, aunty sibuk bekerja beberapa hari ini...jadi tidak sempat main kesini." Dengan lembut Seohyun mencium wajah bayi Yuri dengan sayang di seluruh sisi wajahnya, membuat gadis kecil itu merasa hangat dan disayangi selayaknya kasih sayang dari Ibu kandungnya sendiri.

"Kalau begitu, aunty harus menginap lagi disini ya! Kita bobo bersama!." Pinta Yuri dan di respons senyuman merekah dari Seohyun.

Seohyun menghabiskan waktu seharian bermain bersama Yuri di rumahnya. Banyak hal yang sering mereka lakukan bersama-sama, bahkan Seohyun juga mengajak Yuri mandi bersamanya ketika sore menjelang.

Seohyun tidak memberitahukan prihal kunjungannya pada Kyuhyun, biar saja ini menjadi kejutan kecil. Lagi pula, tujuan awal Seohyun memang ingin menghabiskan waktu senggang bersama putri kecil lelaki itu. Dan karena keasyikkan bermain, Yuri jadi tertidur usai makan malam selesai.

"Sepertinya Tuan Kyuhyun pulang terlambat, Nona. Barusaja beliau memberi informasi, tetapi saya tidak mengatakan prihal kunjungan nona ke rumah." Ucap salah satu maid yang menghampiri Seohyun di kamar Yuri. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan Seohyun sedang mengusap sayang punggung kecil Yuri yang tengah tertidur sambil memeluknya.

"Baiklah kalau begitu."

"Saya permisi dulu, Nona." Undur diri sang maid lalu keluar dari kamar Yuri.

Seohyun masih dengan telaten meninabobokan Yuri, matanya menatap hangat gadis kecil itu, kemudian Ia tergerak memberikan kecupan selamat malam di dahi gadis mungil itu. Tak pernah Ia bayangkan jika suatu saat Ia harus berpisah dengan gadis mungil yang sudah Ia anggap seperti putrinya sendiri ini, demi apapun Seohyun tidak ingin menerima perjodohan itu. Tapi, bagaimana Ia harus menolaknya? Apa Ia harus menceritakan ini pada Kyuhyun? Sedangka pria itu saja masih belum memberi kejelasan yang pasti tentang hubungan mereka.

"Mungkin aku harus bicara padanya malam ini juga."

Dengan pelan, Seohyun melepaskan diri dari pelukan kecil Yuri lalu menyelimutinya dengan selimut tebal. Ia berjalan menuju jendela kaca dan melihat di balik gorden jika mobil Kyuhyun telah memasuki perkarangan rumah. Ia pun keluar dari kamar Yuri dan menyambut kedatangan sang tuan rumah dengan senyuman hangat.

Wedding ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang