Part 07 : Winter in Swiss

1.8K 230 106
                                    

"Sehun, duduklah." Titah tegas Oh Seunho, ayahanda Oh Sehun.

Sehun pun mendengus pelan sesaat barusaja masuk ke ruang kerja ayahnya, Ia pun tanpa banyak bicara langsung duduk di sofa yang berada dalam ruangan itu.. Mau sekeras apapun Ia menghindar, tetap saja Ia tidak bisa mengabaikan panggilan rumah begitu saja. Apalagi jika itu titah mutlak sang ayah. Sosok bijaksana yang paling di hormatinya.

"Kenapa kau tidak memenuhi keinginan ayah untuk datang makan malam bersama?." Seunho bertanya dengan tenang, namun sorot matanya tajam menatap sang anak menuntut penjelasan.

"Maaf, ayah. Aku ada kesibukkan lain yang tidak bisa kuabaikan." Dalih Sehun sepenuhnya bohong, kendati selama Ia menghindari keluarganya itu Ia akan menginap di rumah kekasihnya.

"Kesibukkan apa yang membuatmu sampai mengabaikan keinginan orangtuamu?."

"Ayah..."

Seunho menghela napas, "Makan malam itu hanya sebagai formalitas belaka, Sehun. Kau tahu bahwa keluarga kita dekat dengan keluarga Seo. Aku dan Seojun membahas tentang kerja sama untuk proyek baru gabungan kita. Beberapanya juga meliput dunia penerbangan, untuk itu ayah mengundangmu ikut makan malam." Jelas Seunho panjang lebar. Membuat Sehun tersentak karena sempat mengira hal yang tidak-tidak.

Sehun memandang sang ayah dengan pandangan lega. Sesaat Seunho membatin dengan alis menukik bingung melihat reaksi sang putra, namun Ia memilih diam.

"Ayah tidak menjelaskannya secara rinchi, maaf aku tidak tahu sebelumnya." Sehun merunduk bersalah.

"Sudahlah, lain kali kau harus datang pada pertemuan bisnis kami."

"Baik, ayah."

Seunho bangkit dari duduknya dan Sehun mengikuti sang ayah untuk berdiri. Bahunya di tepuk dengan pelan.

"Ayah dan Ibu akan menetap selama enam bulan di New York. Ada sedikit masalah pada anak perusahaan disana. Kau tak apa kami tinggal?."

"Seperti kalian tidak pernah meninggalkanku lebih lama dari biasanya saja." Sehun mendengus pelan. "Bagaimana dengan Seunho Group disini? Apa ayah akan menghandlenya juga dari sana?."

"Hm, kau benar. Jangan lupa kunjungi kami sesekali kesana."

"Pasti, ayah." Sehun mengukir senyum tipisnya.

Seunho juga tersenyum tipis menatap sang putra kebanggaannya. Meneliti dalam ketenangan saat melihat bagaimana penampilan putranya ternyata sudah segagah ini. Tumbuh menjadi pria mapan dan rupawan.

Banyak kabar beredar di telinganya jika sang anak juga digilai para gadis. Sesaat Seunho ingin menanyakan sesuatu hal yang beberapa belakangan ini mengusik pikirannya juga sang istri, tapi sebaiknya itu di tanyakan nanti saja saat mereka sudah kembali lagi ke Korea. Mungkin ketika itu putranya sudah berhasil menggaet hati seorang gadis untuk di perkenalkan pada mereka.

"Kami menunggu kabar baik setelah kembali nanti." Seunho berucap penuh makna dan Sehun hanya merespon dengan senyuman berarti. Sepintas bayangan wajah cantik Luhan langsung terlintas di kepalanya.

"Ah! Benar juga. Kau sudah dengar kabar Seohyun pulang ke Korea?."

"Seohyun?." Sehun menggelengkan kepala pelan. "Aku baru mendengarnya dari ayah."

"Ya, dia barusaja pulang beberapa hari lalu dari Amerika. Seohyun itu kakak tingkatmu waktu di SHS kan? Kurasa kalian sudah saling mengenal."

"Ah, kami hanya berteman biasa saja, ayah. Tidak terlalu akrab."

"Hm, begitu..." Seunho mengangguk pelan, "baiklah, sekarang kita temui Ibumu di meja makan. Ayo." Tangan Seunho merangkul pundak putranya dan mereka pun keluar dari ruang kerja menuju meja makan.

Wedding ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang