Cuma kumpulan cerita oneshot/s yang menampung kapal-kapal Ateez, karena aku hobi nulis random.
[ JoongHwa, MinYun, YeoJong, SanWoo]
note:
-Mengandung unsur kehidupan orang dewasa alias menjadi dewasa itu sulit bor:(
-Rate M di beberapa cerita, baca...
warning; containing a slightly mature contect. lokalan asli jakarta.
.
suatu sore di base kampus KQ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yunho berjalan mengendap-endap keluar dari kelasnya, mahasiswa sastra inggris itu takut banget kalo aja pas dia keluar eh ada centeng pasar di depan kelasnya. Semua ini gara-gara Wooyoung dan Yeosang—sahabatnya—yang tangannya bau banget macem kerak neraka. Bisa-bisanya bukannya bantuin Yunho ngumpet malah dengan gamblang ngetag Yunho di menfess kemaren sore?!
"Nayunho Candra Faizal?"
Badan Yunho langsung menegang. Yunho perlahan noleh ke arah sumber suara yang manggil namanya. "i-iya?" pas dia noleh, eh ada centeng pasar beneran.
"oh, jadi lo yang bikin mobil gue nabrak pohon???" orang—yang kalo Yunho liat di twitter sih namanya Mingi—itu mojokin Yunho ke tembok
"s-sorry.. gue gatau kalo mobil lo gak dihand rem, jadi gue main senderan aja. Capek banget gue kemaren.." cicit Yunho
Mingi tersenyum remeh, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Yunho.
Yunho meremang merasakan deru nafas Mingi menyapa permukaan wajahnya, tapi sialnya kedua netra Yunho justru tidak bisa lepas dari lekat netra Mingi. Meskipun sipit, tapi Yunho menemukan sesuatu yang menarik atensinya pada dua netra kembar itu.
"Yunho, badan lo semok, makanya mobil gue sampe kedorong. Berat" ujar Mingi sambil meremas pinggang Yunho.
Yunho menggeliat tidak nyaman, "m-maaf, gue juga gak nyangka"
Mingi tersenyum miring, "lo harus tanggung jawab sekarang, Yunho"
"gue harus gantiin berapa, Mingi?"
Mingi menggeleng, "duit gue masih banyak buat benerin spare part yang lo penyokin"
Yunho memiringkan kepalanya, dia gak ngerti maunya Mingi apa. "jadi mau lo giman—ah, Mingih!" Yunho kaget bukan main ketika Mingi justru menyusupkan kepalanya di perpotongan leher Yunho dan menghisap pelan leher Yunho. "M-Mingi, jangan, ini kampus!"
