•SanWoo•
TW/CW; blood, scar, street fighting.
.
Choi San berjalan mengendap-endap di koridor kelasnya, sambil menutupi wajahnya dengan tudung jaketnya. Dia sengaja datang sangat pagi hari ini, di dahinya ada lebam berwarna ungu kehitaman, sisa tawuran melawan sekolah sebelah kemarin, dia takut kalau kesiangan sedikit guru piket mulai berjaga di depan dan akan bertanya-tanya soal lebam di dahinya.
SMA KQ dan SMA Fellaz memang musuh bebuyutan, padahal letak kedua sekolah itu bersebelahan, tapi entah mengapa kedua sekolah itu tak bisa akur siswanya. San sendiri adalah panglima perang sekolahnya, posisinya adalah ace. San tak terkalahkan, dia selalu mampu membawa pasukannya menuju kemenangan, dan dia mampu menaklukan musuhnya.
Tapi, ada satu yang diluar perkiraan San pagi ini..
"SAN ASTAGAAA!!"
San menutup kedua telinganya ketika ada yang berteriak di muka pintu kelasnya.
"astaga, Jung Wooyoung, lo mau bikin gue budeg di usia muda?!"
Jung Wooyoung, atau biasa dipanggil Wooyoung, si ketua OSIS SMA KQ, dia adalah penggemar nomor satu seorang Choi San. Membingungkan seisi sekolah karena murid berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik seperti Wooyoung bisa jatuh dalam pesona seorang panglima tawuran seperti San—nyaris seperti bulol, bucin tolol. Yang lebih mengherankan lagi, meskipun sudah tertolak mentah-mentah oleh San, Wooyoung tak lelah mengejar San.
Seperti saat ini, Wooyoung langsung menghampiri San dan mengeluarkan kotak P3K dari tasnya, dia selalu membawa kotak itu, in case San membutuhkan perawatannya. "luka lo itu belum dibersihin, Choi San, itu darah kering masih bertengger di situ"
Wooyoung membasahi kapas dengan alkohol, "tahan ya San" lalu tanpa aba-aba lagi dia membersihkan luka di dahi San.
"AKH! SIAL JUNG!" San berteriak sambil mencoba menepis tangan Wooyoung, namun kegigihan Wooyoung untuk membersihkan dan mengobati luka San lebih besar dari tenaga San untuk menghalau tangan Wooyoung.
Wooyoung dengan telaten membersihkan darah kering di luka San, lalu mengobatinya dengan obat merah, dan memasang plester pada luka yang sudah dia obati.
"beres, San!" finalnya setelah memasang plester pada dahi San.
San mendengus sebal, "lo ngapain sih sok peduli banget sama gue?!"
Wooyoung nyengir lebar, "karena gue suka sama lo!"
Cup!
Wooyoung dengan gesit mengecup pipi San, lali segera dia berlari keluar kelas untuk membersihkan tangannya.
"sinting lo Jung Wooyoung!" maki San sambil menggosok-gosok pipinya, untuk menghapus bekas lipbalm Wooyoung yang menempel di pipinya. "jibang, anjing!"
.
.
Sepulang sekolah, Wooyoung ada rapat OSIS terlebih dahulu. Kali ini membahas seputar kegiatan classmeeting yang akan diadakan seusai ulangan akhir semester yang akan dilaksanakan dua minggu lagi.
Rapat kali ini sangat serius, karena dari guru-guru ingin classmeeting kali ini bukan hanya adu fisik—seperti tanding futsal, basket, dan lainnya—tapi guru-guru juga ingin adu otak. Nah, kalau begini OSIS nya yang pusing memutar otak soal bentuk kegiatannya. Pasalnya pasti tak banyak murid yang tertarik dengan permainan yang masih harus menggunakan otak untuk berfikir, sudah jelas lelah karena UAS seminggu lebih.
Pukul 16.45 Wooyoung baru selesai rapat. Dia dan Yunho duduk sebentar di bangku yang ada di koridor ruang OSIS. Lelah, sambil minum sebotol teh pucuk, mereka berbincang ringan sambil melepas penat. Perbincangannya tentu saja seputar San.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot Out
FanfictionCuma kumpulan cerita oneshot/s yang menampung kapal-kapal Ateez, karena aku hobi nulis random. [ JoongHwa, MinYun, YeoJong, SanWoo] note: -Mengandung unsur kehidupan orang dewasa alias menjadi dewasa itu sulit bor:( -Rate M di beberapa cerita, baca...