-SanYun & MinWoo, but make it...-
TW: containing mature scene, PWP.
.
"ma-ma-ma-main serong berbahaya but it's so fun!"
Dua anak adam terlihat sedang terburu-buru memasuki sebuah hotel melati. Yang satu terlihat sibuk di meja resepsionis untuk reservasi, sementara yang satu lagi berdiri gelisah di belakangnya.
Wooyoung gak pernah menyangka, kalau kantor tempat dia melamar tempo hari—yang mana dia akhirnya diterima menjadi sekertaris—merupakan kantor mantan pacarnya saat kuliah dulu.
Pun San juga tak menyangka kalau mantan pacarnya saat kuliah dulu melamar menjadi sekertarisnya. Semua berkas diatur oleh bagian HRD, baik San maupun Wooyoung sama-sama terkejut saat tadi pagi bawahannya San memperkenalkan Wooyoung sebagai sekertaris barunya.
Setelah pulang kantor tadi, San mengajak Wooyoung untuk makan malam bersama, dan Wooyoung mengiyakan ajakannya.
Mereka berdua berbincang banyak, paling banyak tentang perjodohan bodoh keluarga mereka masing-masing yang menjadi alasan mereka berdua harus berpisah. San dijodohkan dengan Yunho, si anak rekanan bisnis ayahnya. Sementara Wooyoung dijodohkan dengan Mingi, si anak teman semasa kecil ibunya.
Banyak hal juga tentang masa-masa pacaran mereka dulu yang mereka bicarakan, salah satunya adalah bagaimana San yang sering memanjat jendela untuk menyelinap ke dalam kamar Wooyoung untuk mendapatkan 'jatahnya', agar tidak terpergok orang tua Wooyoung.
Ah, mereka sangat merindukannya. Merindukan saat-saat mereka berbagi peluh untuk menciptakan friksi antara tubuh mereka. Itulah alasan mengapa kini mereka berada di hotel melati.
"S-Sanhh" Wooyoung melenguh tertahan saat mereka berdua sudah berada di dalam kamar hotel, San langsung menyudutkan Wooyoung di pintu hotel, mencumbu bibir Wooyoung.
"manis. Just like it used to be, Woo" ujar San saat dia menyudahi cumbuannya, dijilatnya berkali-kali bibir bawah Wooyoung.
"I still use honey for my natural lip balm, San"
San kembali mencumbui bibir Wooyoung, tangannya perlahan mulai bergerak untuk melucuti kemeja Wooyoung dan membuangnya ke lantai.
"argh, Woo, teasing me?" San menggeram rendah saat tangan nakal Wooyoung mulai memanjakan kebanggaannga dari luar celana bahannya. "kalo kamu mau, eksekusi, lah!"
Wooyoung menatap mata San dengan berbinar, "benarkan boleh?"
San mengangguk sambil tersenyum, disingkirkannya poni Wooyoung yang menutupi mata, "sure, I'm all yours, Woo"
Wooyoung pun mendorong tubuh San hingga San terduduk di ranjang. Dibukanya dengan tergesa ritsleting celana San hingga kebanggaan San yang sudah tegang pun mencuat.
"eungh, Woo, mulutmu nikmat banget" San melenguh saat dia merasakan kebanggaannya ditelan oleh hangat dan beceknya mulut Wooyoung. Ditambah lagi dengan permainan lidah Wooyoung, Ssn sampai mengeluarkan pre-cum.
"Woo, stophh" San menarik kepala Wooyoung, memaksa mengeluarkan kebanggaannya.
Wooyoung mengerucutkan bibirnya sambil menatap melas kepada San, netra karamel itu terlihat berbinar.
San terkekeh, "jangan gitu, not inside your mouth, Woo," San mendekatkan bibirnya pada telinga Wooyoung, "but inside you" finalnya, lalh dia kembali mencumbui bibir Wooyoung sambil tangannya melucuti bawahan Wooyoung hingga Wooyoung sepenuhnya tanpa busana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot Out
FanfictionCuma kumpulan cerita oneshot/s yang menampung kapal-kapal Ateez, karena aku hobi nulis random. [ JoongHwa, MinYun, YeoJong, SanWoo] note: -Mengandung unsur kehidupan orang dewasa alias menjadi dewasa itu sulit bor:( -Rate M di beberapa cerita, baca...