22. Letting Go

1K 57 25
                                    

•SanWoo•

last sequel from previous part (Become a Killa)

TW/CW; Mpreg, lil bit nsfw, sisanya ya liat aja nanti hehe

.

Suara kulit yang telah terbasahi keringat tengah beradu, serta decitan ranjang yang beradu dengan tembok, menjadi backsound kamar San malam ini. Dua anak adam tengah berbagi peluh serta kenikmatannya.

"S-san.." Wooyoung menengadahkan kepalanya, tangannya mencakar punggung kokoh San guna menyalurkan rasa terlampau nikmat yang dia rasakan saat San bertubi-tubi menghujam titik manisnya.

"say my name, Jung, say it loudly"

"ahn, Choi San! Eummmh, disitu, lebih keras disit—uuhh ah"

Mendengar suara cabul yang terus keluar dari bibir Wooyoung, San semakin bersemangat menggerakan pinggulnya. Wooyoung hampir gila dibuatnya. Badannya terasa seperti tersengat listrik, tapi justru sengatan listrik itu yang membuncahkan nafsunya.

"San.. I—ahh, I'm close.."

"hold on, with me, Jung, together"

Wooyoung mengangguk, hingga tujuh sodokan kemudian, Wooyoung merasakan hangat menjalar di dalam senggamanya, berbarengan dengan pelepasan ketiganya malam ini.

San mengecupi seluruh permukaan wajah Wooyoung, dan berhenti lama di bibir Wooyoung, "thank you, sweetheart" lalu San merebahkan tubuhnya di kasur, dan mulai mencoba masuk ke dalam alam mimpinya.

Wooyoung hendak menyelami alam mimpinya juga, namun tetiba ia merasa lapar. Ah, mungkin sesi bercintanya kali ini membakar terlalu banyak kalori, mengingat San terlalu bersemangat mencoba posisi-posisi baru.

Wooyoung pun perlahan bangkit dan turun dari ranjang, hingga lelehan cairan San mengalir melewati kakinya, Wooyoung mengambil tissue di nakas dan membersihkannya terlebih dahulu. Lalu wooyoung mengenakan kemeja kebesarannya, dan menuju ke dapur.

Wooyoung mengobrak-abrik lemari di dapur, ditemukannya mie instan rasa ayam bawang. "mie instan gak buruk deh, daripada gak sama sekali" dimasaknya mie instan itu.

Sementara itu, San di kamar kebangun. Dia heran kok sebelahnya kosong, kemana si manis Jung?

Prang!!

San langsung membuka matanya saat dia mendengar seperti ada piring pecah di dapur. Sekejap dia langsung bangkit dan berlari menuju dapur.

"astaga, wooyoung!" San langsung menghampiri Wooyoung yang terduduk di lantai, dengan mangkuk lecah di sebelahnya dan mie kuah yang berceceran.

"San awas, ada beling!"

San gak peduli, dia tetap menghampiri Wooyoung dan menggendongnya, hendak menuju ke ruang tengah.

"humph! San! Ke kamar mandi dulu!"

San pun gak banyak tanya langsung belok ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi, wooyoung langsung jongkok di hadapan closet.

"hueeeek!" Wooyoung memuntahkan isi perutnya.

San mijetin tengkuk Wooyoung, "sayang kamu kenapa?"

Wooyoung menggeleng, "gak tau. Tadi perutku tiba-tiba sakit banget kayak keram, terus sekarang aku mual banget rasanya"

"ke dokter ya, woo?"

Wooyoung menggeleng, "minum air anget aja kok ini mah"

"tapi kamu pucet banget sayang"

"gapapa, San..." Wooyoung mencoba bangkit, tapi dia langsung terduduk lagi. Badannya lemes banget gatau kenapa.

"tuh kan, jangan ngeyel deh!"

Shoot OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang