15. Work from Home

1.1K 59 27
                                    

-MinYun-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-MinYun-

.

Yunho merutuki dirinya sendiri, dia emang kebiasaan banget kalo mau tidur ponselnya dia jadiin mode pesawat. Dan kebetulan hari ini dia work from home, dan sialnya lagi dia lupa nyalain data seluler ponselnya.

"lagian di jaman kayak gini bisa-bksanya Pak Mingi itu ngehubungin gak lewat WA. Ck ah!" yunho mengusak rambutnya, frustasi. Yunho sebenernga belom pernah ketemu Pak Mingi, tapi kalau kata orang kantornya sih Pak Mingi itu galak banget cem guru PKn gitu.

Sebagai gambaran, Yunho kerja di kontraktor milik negara di bidang konstruksi. Nah kalau Yunho ini kerjanya di kantor sebagai admin teknik, Pak Mingi kerjanya di lapangan sebagai pengawas lapangan. Dan apesnya Yunho ini nyimpen berkas yang mau dipakai Pak Mingi buat agenda ngecor malam ini.

Drrrttt drrrrttttt. Ponsel Yunho bergetar. Ya, itu Pak Mingi! Yunho mengumpulkan seluruh nyalinya untuk menjawab panggilan tersebut.

"halo, selamat sore, Pak Mingi?"

"ya, kenapa tadi siang saya telfon tidak bisa?" tet. Pak Mingi terlalu to the point.

"eum, maaf pak, tadi siang mode pesawat ponsel saya lupa saya matikan"

"kamu tahu saya mencarimu? Ada yang saya butuhkan dari kamu dan itu sangat penting" nada bicara Pak Mingi tidak tinggi, namun cukup mengintimidasi Yunho.

"maaf, Pak—"

"maafmu bisa mengembalikan waktu saya kah?"

Yunho mau nangis rasanya. Kalau tidak minta maaf, lantas Yunho harus apa? Minta uang 2 milyar?

"apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki kesalahan saya?"

"ya cepat antarkan berkasnya ke lapangan, sekarang juga"

"s-sekarang juga?!"

"cepat, jam 7 pengecoran akan dimulai"

Yunho melirik ke arah jam dinding kamarnya, menunjukan pukul 6 sore. "baik, Pak, segera saya antar"

Mingi memutuskan sambungan telefonnya.

"sial!" maki Yunho. Segera dia mengganti bajunya dengan celana jeans dan kemeja lengan panjang, setelah menyisir rambutnya dan pamitan pada orangtuanya dia pun segera meluncur menuju stasiun kereta terdekat dari rumahnya.

Tiga puluh menit kemudian Yunho sampai di site proyek. "permisi, Pak, saya mau ketemu Pak Mingi" ijin Yunho pada satpam proyek.

"eits, Mas Yunho gak bisa masuk"

Yunho mengernyitkan dahinya, "loh kok gitu? Saya ada perlu sama Pak Mingi!"

"mas Yunho gak pake peralatam keselamatan!"

"ya kan Cuma mau ngasih terus udah, ga sampe masuk ke proyeknya kok di kontainer aja. Nanti di dalam saya pake helm deh minjem dulu"

Pak satpam tetap menggeleng, "mas Yunho loh, gak pake sepatu"

Shoot OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang