8. Kepingan Aster, Si Bunga Kecil

3.4K 1K 155
                                    

.
.
.

    Moonbin, setelah ini jangan menangis, ya?

    Aku benci banget kalo kamu nangis...

    Hwa suka banget ama bunga Aster...

    Kamu bunga Asterku..

    Karena itu jangan menangis..

    Kumohon..

    Kumohon, lakukan apapun..

    Apapun selain menangis..
  
  
• —    • • •    —    •    • — •
     
   
    Kau egois, karena itu kau mengatakan kisah yang lebih baik untuk dirimu sendiri..

    Melihatmu membuatku iba..

    Melihatmu membuatku tau jika manusia memilikinya..

    Memiliki rasa untuk bersimpati pada manusia lain..

    Kau mengajariku untuk berbuat baik..

    Awal kisah dimana Utopia itu bermula..

    Adalah tentang aku yang mengasihani keberadaanmu sebagai manusia..
  
  
  
  
    Ketika Moonbin membuka mata, dia merasa pusing yang teramat di kepalanya juga bau busuk seperti bau bangkai yang menguar dari sekitarnya. Dia tak begitu bisa melihat dengan jelas karena tempat dimana dia berada sekarang cukup gelap. Setelah dia menyadari adanya sensasi basah di tubuhnya, dia ingat jika baru saja terjungkal ke dalam sumur.

    Dia bangun dari posisinya dan bersyukur karena air dalam sumur itu hanya sebatas pinggangnya. Dia meraba dinding dan merasakan ada sesuatu seperti ukiran ada di sana. Moonbin tak bisa melihatnya karena gelap.

 
  "MOONBIN! LU MASIH HIDUP, NGGAK?!" Teriak seseorang dari atas.

    Reflek Moonbin mendongak dan menemukan muka Hongjoong kayak lagi nahan ketawa. Dikiranya Moonbin sekarang lagi ngelawak banget gitu jatuh kejungkal ke dalam sumur.

  "Masih." Jawab Moonbin sewot.

  "Lu salah sumur anjir! Sumurnya ada di selatan, bukan di utara. Ga kaget, sih.. lu kan buta arah mata angin. Ada harta karun nggak disana?" Tanya Hongjoong.

  "Disini gelap kek masa depan lu, Joong. Mana bisa gua liat ada harta karun atau nggak. Gua berdiri di batu tapi kok banget licin, ya?" Moonbin berjongkok, menyentuh sesuatu yang ada di bawah kakinya.

  "Batunya lumutan kali." Ucap Hongjoong.

  "Beda, kayaknya bukan—"

    Moonbin langsung menggigit lidahnya saking terkejutnya dengan apa yang menjadi spot dia berdiri. Tangannya mengangkat sesuatu itu dari air dan Moonbin hampir muntah tatkala Hongjoong menyorot benda itu dengan senter hpnya.

  "Mo—Moonbin itu—" Hongjoong sama terkejutnya.

  
    Apa yang Moonbin temukan adalah sesuatu yang paling tak ingin siapapun temukan ketika terjebak di dalam sumur yang sudah mati. Karena yang moonbin temukan adalah sebuah tengkorak manusia. Dengan nyali yang tersisa, Moonbin kembali mencari potongan tulang lain, dan dia menemukannya, salah satu tulang dari rusuk manusia. Ternyata ini bau busuk yang Moonbin cium tadi?
 
 
  "Hongjoong, panggil. Sekarang!"

  "Tunggu dulu," Ujar Hongjoong, tak lama senyum khas Hongjoong nampak. Rasanya, sudah lama sekali Moonbin tak melihat senyum yang manis namun karismatik itu.

[✔] Klub 513 | Hidden Chapter | : Hwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang