.
.
.Juyeon yang lagi duduk di ruang tamu terkejut karena ada seseorang yang mengetuk pintu rumah. Dengan sedikit berlari, Juyeon membukakan pintu yang ternyata adalah seorang tukang pos yang mengirimkan paket. Juyeon berterima kasih dan masuk kembali ke dalam rumah.
Tak ada tanda pengenal siapa yang memesan itu karena hanya ada tulisan Zahuwirya disana. Juyeon menuju ruang makan dimana ketiga adiknya yang lain sedang berkumpul. Juyeon bertanya milik siapa paket itu, namun ketiganya mengaku tak memesan apapun.
"Siapa pengirimnya?" Tanya Jungwoo."Pak pos :v" Jawab Juyeon.
"Bukan itu Juyeon, alamat pengirimnya maksudku, Astagfirullah.." Ucap Jungwoo.
"Nggak ada alamatnya, dan ini nggak mungkin salah kirim soalnya ada nama Zahuwirya-nya." Ucap Juyeon sebelum pada akhirnya membuka kotak itu.
Ketiga adiknya berdiri dan melihat apa yang ada di sana. Sebuah kaset. Ada tulisan "Miss Me?" di permukaannya. Mereka saling tatap sebelum memutar kaset itu di TV. Jungwoo dan Hongjoong duduk di sofa sementara Moonbin dan Juyeon duduk bersila di atas karpet.
Tak lama, gambar Seonghwa yang mengenakan sweater kesukaannya muncul sambil tersenyum pada kamera. Dia melambaikan tangannya sambil tertawa.
"Rasanya aneh karena bicara sendiri pada kamera."
Dia membenarkan letak kameranya sebelum kembali duduk di tempatnya.
"Gua gabisa pastiin kalian lihat ini pas hari apa, bulan apa, tahun berapa, soalnya gua cuma minta kalo rekaman ini dikirim setelah berita tentang kotak merah itu berakhir. Gua bingung mau ngomong apa, soalnya gua tau kalian beneran ga nganggep ini lucu. Anarkisme, perebutan kekuasaan, dan lainnya, pandangan gua beneran buruk banget di masa lalu. Apa kalian tetap rukun sekarang? Sehat, kan? Joongie udah nambah tinggi apa belum? Jungwoo udah sukses kerja di Rumah Sakit belum? Moonbin ama Kak Eunhyuk udah rukun atau belum? Juyeon... Ya tetep Juyeon, hehe.""Banyak yang bakal gua sesalin setelah gua mati. Jelas, gua nabur banyak luka ke kalian. Sekiranya kalian maafin gua. Karena gua gatau mau ngomong apa, gua bakal ngasih tau gimana gua mendeskripsikan kalian."
"Pertama, tentu saja kakak tertua Zahuwirya. Seseorang yang sangat naif namun dapat diandalkan di situasi sulit. Each confidence, hides each disappointment. Kalimat yang lebih dari cukup menggambarkannya. Di depan dia berperan sebagai orang yang paling percaya ama gua, namun, gua tau, walau dia bilang gapapa, setelah mengetahui apa yang telah gua lakuin, dia menyimpan banyak kekecewaan. It's okay, karena gua sadar diri, gua ga bisa menyangkalnya. Maafin gua, Juyeon."
"Kedua, Moonbin. Tipe orang yang bakal melindungi seseorang yang dia cintai dari siapapun yang ingin mencelakainya. Dia kuat namun berhati sangat lembut. The strongest one, hides the deepest pain. Semenjak awal kisah ini, air yang dalam identik dengan Moonbin. Dia yang terluka paling parah, namun, karena dia kuat, dia tak punya bukti untuk menunjukkan betapa mengerikannya luka yang dia dapat di masa lalu. Sekarang gua cukup yakin dia udah jadi bunga Aster yang indah, bunga Asterku yang membawa kebahagiaan untuk orang lain."
"Ketiga, saudara kembar gua dari rahim Ibu yang berbeda, Jungwoo. Sosok manis berhati baik yang bertahan dari gunjingan orang orang. Gaada kalimat yang bisa menggambarkan dia sebaik A kindest heart, receives the most haters. Orang yang ga pernah balas menyebarkan kebencian dan menggantinya dengan kebaikan hatinya. Sekarang gimana kabarnya? Walau kedengeran gatau malu, gua masih berharap maaf dari Jungwoo. Gapapa kalo dalam hati masih ada benci, seenggaknya, gua mau denger kata 'aku memaafkanmu' dari salah satu orang yang paling gua sakiti."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | Hidden Chapter | : Hwa!
FanfictionJuyeon : "Jadi kita ber empat dikutuk ama Seonghwa, gitu?" Moonbin : "Gaada yang namanya kutukan, yang ada itu azab Tuhan." Jungwoo : "Manggilnya jangan azab, dong. Karma gitu, biar keren." Hongjoong : "Biar keren nggak, tuh? :D" * Sebuah plot t...