.
.
.Setelah jam kerjanya habis, Juyeon langsung berganti pakaian dan berlari ke arah parkiran. Dia dengan tergesa menyalakan mesin motor lalu tancap gas ke arah SMA 7 Puncak berada. Sampai di sana, untung tak ada satpam yang sedang berjaga, dia segera memasuki bangunan itu dan menuju ke arah ruang guru.
Kepalanya menoleh kanan dan kiri mencari sosok Hongjoong namun pemuda itu tak ada di sana. Dia berjalan masuk dan coba mencari jadwal mengajar Hongjoong yang ditempel di dinding. Tak berselang lama, seseorang menepuk pundaknya, Juyeon berbalik dan menemukan teman semasa kuliahnya sedang menatapnya khawatir.
"Kenapa kok keburu gitu, Juy? Nyariin siapa?" Tanyanya.
"Donghyun! Lu tau Hongjoong lagi ngajar kelas mana?!" Tanya Juyeon ga selow.
"Dia lagi di lab fisika.. Lagi ngadain ujian praktek kayaknya." Jawab Donghyun, "harusnya dia udah selesai ngajar sekarang. Nah, itu dia." Donghyun menunjuk sosok Hongjoong yang lagi jalan santai sambil bawa tasnya.
"Lu ngapain disini—" Ucapan Hongjoong terhenti karena Juyeon menunjukkan sebuah kertas tepat di hadapannya.
"LU EMANG GOBLOK! APA KATA GUA? SEONGHWA GA MUNGKIN PAKAI SANDI SERUMIT YANG LU PIKIRIN! SIA SIA LU KE LUAR NEGRI BUAT BELAJAR SANDINYA LEONARDO DA VINCI! MAKANYA KALO GUA NGOMONG ITU DENGERIN PE'A!" Teriakan cetar membahana dari Juyeon tepat di depan muka Hongjoong tentu menarik perhatian. Mana sekarang udah jam istirahat, jadi anak anak SMA itu liat guru Fisika yang mereka segani lagi dipanggil goblok + pe'a ama Juyeon :v
"Astagfirullah.. Air liur lu muncrat.." Balas Hongjoong mengusap mukanya dengan lengan bajunya.
Setelahnya Hongjoong mengambil kertas itu dan membacanya, "kotak merah tua?"
Sungguh mengejutkan Hongjoong bereaksi terlalu santai(?) Soalnya ekspetasi Juyeon si Hongjoong bakal panik atau seenggaknya teriak kaget. Tapi Hongjoong hanya menganga sebentar sebelum menguasai dirinya lagi.
"Kotak yang ditunjukin ke gua waktu itu pastinya." Ucap Juyeon mengangguk.
"Kenapa beberapa angka ini lu lingkarin?" Tanya Hongjoong.
"Beberapa angka kayaknya sengaja ga dibalik ama Seonghwa." Jawab Juyeon.
"Kelipatan dua semua, ya? Kalo dijumlah lima puluh, artinya apa?" Tanya Hongjoong.
Juyeon menggeleng, "gua masih gatau tujuannya. Sekarang kita harus bongkar isi kamar lu, nyariin arti kalimat 'temukan aku di dalam kamarku' Gua yakin Hwa pasti ninggalin petunjuk lain di sana."
Hongjoong mengangguk setuju, "tumben otak lu ga nge lag :D"
"Gua lagi ga mood lu komentarin, Joong." Balas Juyeon.
•
Jungwoo duduk di sofa ruang tamu menatap layar hpnya dengan ragu. Setelah beberapa saat mengumpulkan seluruh keberaniannya, dia membuka file dokumen bernama Jungwoo Harsaya yang Moonbin kirimkan tadi malam. Ketika file itu terbuka, Jungwoo menemukan sebuah gambar sebuah taman bermain.
Di gambar taman bermain itu, ada dua huruf mencolok yang dilukis dengan cat kuning. Huruf itu ada di tiang ayunan. Jungwoo mengerutkan kening, dia tak merasa punya hubungan dengan dua huruf itu. Kedua huruf itu adalah "F" dan "A".
Di bawah gambar itu, Seonghwa menuliskan "Jungwoo, dia tak lagi berdiri sendirian di taman bermain itu dengan semua ketakutannya. Apa yang aku lakukan kala itu, aku sungguh tak menduganya.. Kuharap Jungwoo sudah melupakan Enola sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | Hidden Chapter | : Hwa!
Hayran KurguJuyeon : "Jadi kita ber empat dikutuk ama Seonghwa, gitu?" Moonbin : "Gaada yang namanya kutukan, yang ada itu azab Tuhan." Jungwoo : "Manggilnya jangan azab, dong. Karma gitu, biar keren." Hongjoong : "Biar keren nggak, tuh? :D" * Sebuah plot t...