Happy Reading
Hari berlalu semakin cepat hingga tidak terasa pertempuran sebentar lagi akan terjadi. Para raja, pangeran, jenderal, prajurit elite dan pasukan disetiap kerajaan tengah sibuk mempersiapkan.
Entah dari pasok makanan, kebutuhan para rakyat, dan tempat karantina mereka yang tentu saja sudah Chenle persiapkan dengan matang. Hanya tinggal tunggu h- berberapa saja pertempuran itu terjadi.
Musim juga sudah berganti menjadi sangat dingin, salju diluar menumpuk sangat tebal menutupi seluruh kerajaan di Benua Northwind. Tetapi itu tidak dipungkuri oleh para penghuni istana berlatih sangat keras.
Minus Chenle tentunya!
Sunguh ia sangat bosan sekarang yang kerjaannya hanya berdiam diri dikamar. Ia tidak diperbolehkan keluar kamar dengan alasan tubuhnya masih belum sehat. Tentu saja ia marah dan kesal, mana ada orang yang tidak sehat bisa berjalan-jalan keluar istana lewat balkon kamar, pikirnya.
Haechan juga tidak bersamanya karena tengah berlatih di luar. Sungguh hari-hari yang sangat membosankan bagi seorang Zhong Chenle yang aktifnya tak kalah dengan bayi yang baru saja lahir.
"Apa aku berlatih saja? Sudah lama aku tidak berlatih. Tapi jika aku berlatih bersama mereka, pasti si tiang berjalan akan menyeretku masuk. Ishh... Dasar pengganggu!!!" Kesalnya
Ceklek...
Baru saja Chenle membicarakannya, sosok tiang itu tengah berdiri diambang pintu dengan setelan zirah besi tak lupa mantel bulu yang menutupi tubuhnya.
"Ada apa??" Tanya Chenle ketus. Terlihat Jisung berjalan ke arah lemari, mengambil sebuah mantel bulu yang sangat tebal sekali lalu memakaikannya ke Chenle.
WOYYY!!! BERAT ANJENGGG!!! - Sarkas Chenle dalam hati, kalau ngomong langsung bisa-bisa mati
Jisung memasangkannya dengan telaten, "kau ingin keluar bukan? Ikut aku!" Berjalan lebih dulu meninggalkan Chenle yang memasang wajah anehnya
Mereka berdua berjalan menyusuri koridor istana, para putri dan ratu yang berpapasan dengan mereka tak lupa membungkuk hormat. Hingga langkah terakhir mereka terhenti di sebuah lapangan kosong dimana tempat khusus Jisung berlatih.
Chenle bisa melihat Renjun, Haechan, dan para jenderal lainnya tengah berlatih bersama dilapangan bawah. Ia terkesima dengan pemandangan didepannya, banyak sekali orang-orang yang bersemangat berlatih.
Mereka terus berlatih tanpa memperdulikan ajal sebentar lagi menanti - Menatap sekumpulan orang-orang sedang berlatih
Lamunannya terbuyarkan, tiba-tiba saja sebuah ujung pedang berada tepat didepan bola matanya, bahkan menyentuh ujung bulu matanya.
Menatap sang pelaku dengan tatapan bingung. Tangannya terangkat menggeser pedang itu. "Aku tidak ingin berlatih denganmu!"
Kesempatan emas bangettt, tapi latihan sama Jisung? Kebongkar semua dong!!! - Batinnya menolak
"Memang benar jika mereka mengatakan kau pangeran manja!" Ejek sang pelaku
Chenle hanya mengangguk-anggukan kepala. "Terserahmu saja!" Balasnya lalu menduduki sebauh batang kayu besar
Hujan salju turun, ditompangnya butiran salju itu dengan telapak tangannya. "Apa itu hewan-hewan suci seperti zaman kekaisaran yang aku baca di komik-komik??"
Jisung mengernyit tak mengerti. "Kekaisaran apa??" Mengerutkan dahinya. "Dasar kudet!" Cibir Chenle
Menoleh ke arah prajurit yang tengah berlatih sambil bergumam pelan, "aku harap esok masih bisa melihat kalian". Bersamaan dengan tatapan iba dari Jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY THAT WON'T END | CHENJI✔
Fantasy. . . Start : October 21, 2020 End : June 26, 2021 . . .