Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
"AAAARRRGGGHHH!!!!!!!" Kepala Chenle terasa berdenyut-denyut dan tiba-tiba saja ada selintas gambaran memori seseorang
CHENLE POV
Namaku Jung Chenle, seorang pangeran dari sang ratu, Ratu Jung Taeyong. Aku adalah sosok pangeran gila harta dan juga terbodoh. Sebagai penerus satu-satunya di Kerajaan 127, aku dicap gila harta, penakut, tidak bisa bertarung, dan selalu dibully layaknya pelayan.
Bahkan dokter istana sudah memprediksi umurku tidak lebih dari 20 tahun. Semua ratu mengejekku, bahkan raja pun mengabaikanku. Semenjak eomma meninggal 3 tahun yang lalu, aku tidak diurus dengan benar oleh mereka hingga suatu saat, aku dijodohkan dengan putra mahkota Kerajaan EXO – Park Jisung.
Aku sangat mencintai putra mahkota sejak kecil tapi sebaliknya, putra mahkota sendiri tak suka dengan sifatku bahkan tidak pernah menganggapku ada. Dan lebih terkejutnya lagi, dia hampir membunuhku.
CHENLE POV END
"Apa ini kehidupanmu yang membosankan itu?? Ckckckck! Sungguh mengenaskan!!" Gumam Chenle lirih
"Tapi kenapa nama dan wajahku begitu mirip denganmu?? Ya kali kembar, orang aku dizaman modern!" Chenle berpikir sejenak
"Bodo amatlah yang penting aku sudah disini! Aku Zhong Chenle yang tampan ini akan mengubah nasibmu dan akan membalas atas apa yang mereka dan putra mahkota sialan itu lakukan padamu!!!" Geram Chenle
"Seganteng apa sih emangnya?? Kek empedu kadal sok-sok an nantang!!! Aku akan mengingat namamu Park brengsek!!!!" Chenle sudah kesal hingga ubun-ubun
"P-p-pangeran, saya menemukan ini didekat kolam!" Orang didepannya menyerahkan sebuah tas hitam
"Mwo???? Jinjja!!! Oh my sweety kau ikut bersamaku ternyata" Chenle membuka tas itu dan terlihatlah benda-benda terlarang kesayangannya
Jika begini akan lebih mudah, tapi aku akan memanfaatkannya dengan baik - Batinnya
Intensitas Chenle teralihkan lagi ke orang depannya.
"B-bolehkah aku memelukmu?" Tanya Chenle ragu
Ia tau orang didepannya ini bukanlah Haechan hyung sahabat – kakak yang ia rindukan dan dilihat terakhir kalinya sebelum tiba disini, melainkan Donghyuck – pelayan pribadi Chenle yang selalu setia padanya.
Donghyuck hanya mengangguk lalu merentangkan tangannya agar Chenle dapat memeluknya. Dipeluknya erat tanpa terasa air mata Chenle lolos lagi. Setelah berberapa menit, akhirnya Chenle melepaskan pelukannya dan menatap Donghyuck didepannya.
"Bolehkah kalau aku memanggilmu Haechan hyung?" Donghyuck langsung menatapnya bingung
Mengerti apa yang dipikirkan Donghyuk, Chenle memegang kedua tangannya. "Aku hanya ingin memanggilmu dengan sebutan itu agar lebih mudah, bolehkah?" Donghuck – Haechan pun mengangguk sebagai jawaban
