Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Dipagi hari yang masih buta, seorang terbangun dari tidurnya. Ia ingin marah tapi dengan siapa dan kenapa?? Orang dia bangun-bangun sendiri. Ia menoleh ke samping mendapati seorang berbadan tiang yang notebenya sekarang suaminya tengah tertidur pulas.
"Punya suami tampan tapi sayang hatinya iblis!" Cibirnya
Chenle melihat pakaiannya yang masih belum ganti, memutuskan untuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Hanya berberapa menit saja, ia selesai dan sudah rapi dengan setelannya.
Chenle mendudukan dirinya dibalkon luar sambil menikmati dinginnya pagi hingga tanpa sadar ia terlelap dengan kepala menompang peyangga balkon.
-----:-----
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-----:-----
"Eungh.." Jisung terbangun dari tidurnya saat sinar matahari masuk melalui celah-celah kamarnya
Ia terduduk bersandar punggung ranjang sambil menerjab-nerjabkan matanya. Merasa disebelahnya kosong, matanya terbuka penuh dan benar ia tidak mendapati Chenle disampingnya tapi pintu balkon terbuka lebar.
Dengan penuh perjuangan karena nyawanya belum terkumpul, ia berjalan mendekati balkon yang disana terdapat tubuh mungil yang sudah rapi tertidur di kursi. Ia berdecih lalu meninggalkan Chenle menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, akhirnya ia selesai lalu berjalan mendekati ranjang yang terdapat setelannya hari ini. Siapa yang melakukan? Chenle! Meskipun Jisung membencinya ia tetap melaksanakan tanggungjawabnya sebagai istri.
Jisung sedikit kesusahan saat memakainya karena biasanya dibantu pelayan pribadinya.
SRETTTT
Sebuah tangan tiba-tiba membantunya mengancingkan baju dan itu Chenle. Sang oknum hanya diam tidak berkata sepatah katapun membuat Jisung mengernyit dahi.
Tumben sekali dia tidak seperti ayam berkokok!! - Yang Jisung tau, Chenle ialah seorang yang berisik dan banyak bicara
Setelah selesai, Chenle menunjuk didepan cermin. "Duduklah disana! Aku akan membantumu merias biar cepat, karena Yang Mulia Raja sudah menunggu untuk sarapan!"