Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Jisung tengah berjalan menyusuri pemukiman penduduk yang ramai dengan Chenle yang berada digendongan punggungnya. Awalnya Chenle menolak, karena ia tau meskipun tubuhnya ringan tapi lama-lama berat, belum lagi tas yang berada digendongan depan. Tapi Jisung tidak menanggapi celotehannya membuat Chenle kesal sekali.
Aku merindukan Juhoon!! Bagaimana dia sekarang, ya? Apa ia terlalu memaksakan dirinya dalam pelatihan??? - Chenle sedaritadi melamun memikirkan Juhoon menghiraukan Jisung yang memanggilnya
"Le... Chenle...."
"Le..."
PLETAKKK
Sang oknum meringis kesakitan disaat sebuah sentilan mendarat tepat dikepalanya.
"Kok main sentil-sentil sih!! ADA APA??!!" Sewotnya
"Kau yang harus ku tanya kenapa?!!! Ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggu hingga panggilanku dihiraukan??" Chenle menggeleng
"Aniya! Aku hanya terpikirkan sesuatu saja! Ada apa??" Ditanya malah balik tanya
"Kita akan mencari tumpangan kereta agar lebih cepat sampai disana!"
Chenle memutar bola matanya malas. "Bilang saja capek menggendongku!" Jisung tidak menghiraukan Chenle
Mereka berdua menemukan kereta kuda yang membawa jerami mengarah di Kerajaan SJ. Jisung meminta ijin ke kusir kereta untuk memberikan mereka tumpangan dan setuju. Dikarenakan keterbatasan tempat duduk, mau tak mau Jisung memangku Chenle.
Bagaimana kondisi Chenle saat ini?? Apakah lebih sehat atau sebaliknya??
Jantungnya berdebar sangat cepat. Bagaimana tidak, posisi duduknya menghadap ke samping tak lupa kedua tangan kekar itu memeluk pinggang ramping Chenle. Bergerak takut salah arah, apapun yang dilakukannya salah. Mau tak mau diam saja memandangi pepohonan yang dilintasinnya.
"Kalau boleh tau, ada keperluan apa kalian di Kerajaan SJ??" Tanya si kusir
Jisung tersenyum ramah, "istri saya ngidam ingin menonton kompetisi pedang, ahjussi!!" Kekehnya tanpa tau sungut Chenle sudah keluar
"Ohhh?? Benarkah??!! Aigooo, katanya kalau lagi nyidam begitu nanti anaknya pandai bertarung dan kuat fisiknya!!" Kusir itu sangat senang tapi sebaliknya dengan mereka
"Oh iya ahjussi, sekitar berapa lama kita akan sampai, ya??" Chenle mengalihkan topiknya
Ahjussi itu sedikit berfikir, "nanti malam mungkin karena jaraknya lumayan dekat!" Ujarnya
Lumayan dekat?? Jadi kemarin malem Jisung jalan sangat jauh?? Tapi kok kerasa sebentar doang, ya?? - Jisung langsung menarik hidung Chenle
"Ada apa, hem?? Jangan melamun ya, sayang! Aku tidak mau kamu dan bayi kita disini kenapa-napa, arraseo??" Jisung mengusap pelan perut Chenle
FUCK!!! JIJIK BANGSAT!! Ngomong apa, ha??!! - Chenle senyum terpaksa lalu mengangguk lucu
