17

3.1K 399 71
                                    


Happy Reading 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 

 Seorang namja mungil dengan setelan yang rapi tak lupa baju dan mahkota tengah memandang dirinya di depan cermin. 

"Hah...."

 Helaan nafas berat terdengar darinya. Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang keluar dari mulutnya. Dengan cepat ia berlari tergesa-gesa ke kamar mandi dan...

Hoekkkk...

 Matanya membola sempurna, ia terkejut tidak main-main. Tangannya penuh sekali dengan cairan merah kental 

Hoekkkk...

Hoeekkk....

 Tidak satu 2 kali tapi berkali-kali ia memuntahkan darah, kepalanya mendadak berdenyut-denyut sekali. 

"Ada apa denganku??" Tanyanya sendiri

Hoekkkk....

Hoekkkk....

Tokkkk.... Tokkk.....

 Tubuh Chenle menengang, dengan cepat ia membersihkan mulut dan tangannya.

"Masuk!"

Ceklek

 Pintu terbuka menampilkan sosok Haechan yang sudah rapi dengan setelan khasnya. Chenle terus merapalkan doa agar Haechan tidak mendengar dan menyadari wajah pucatnya. 

"Apa kau sud-" Seketika Chenle susah sekali untuk menelan ludahnya saat Haechan berjalan ke arahnya. "Ini kenapa jubahmu compang-camping??" 

 Chenle hanya diam membeku, ia menjauhkan pergelangan tangannya yang mungkin terdapat noda darah. 

"Hyung..."

"Iya, Le?"

"Maafkan aku atas kejadian tadi pagi," menunduk menyembunyikan wajahnya

 Haechan mengangkat dagu sang oknum. "Tidak apa-apa, kau tidak perlu merasa bersalah. Eh? Apa kau tidak bisa memakai pemerah bibir hingga belepotan seperti ini?!" 

 Memperbaiki tatanan rias Chenle dengan telaten. Sudah berkali-kali Chenle menghembuskan nafasnya pelan, berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup sangat cepat. 

"Apa Jisung sudah selesai?" Haechan mengangkat bahu tidak tau. "Mendekat saja aku tidak sudi, Le!" Memasang wajah sinisnya

 Chenle hanya terkekeh, ia tau bahwa Haechan sangat benci dengan Jisung karena ia menyakiti Chenle berkali-kali. "Aku yang tersakiti kenapa hyung yang marah?" Tanyanya 

"Pertanyaan macam apa itu?? Coba kau bilang seperti itu ke Renjun, mungkin ia sudah memukul pantatmu, Le!"  Geramnya 

 Haechan pasti akan marah, sang oknum dari dulu menganggapnya seperti adiknya sendiri. Jadi siapa sih yang tidak marah saat adiknya disakiti orang lain?

STORY THAT WON'T END | CHENJI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang