DuaPuluhSatu

78.8K 8.2K 1.1K
                                    

Happy Reading All🖤

-----

Terlihat seorang mengendap-endap dengan tubuh yang tertutup jubah berwarna hitam. Ia menatap sekitar, berjaga-jaga jika ada yang melihatnya. Di rasa aman, sosok itu kembali melangkah menyusuri hutan, hingga sampai di pohon besar yang rindang.

Ia mendengus pelan dan menghampiri seorang pria yang tengah bersedekap dada sembari membekalinya.

Mendengar suara mendekat, pria itu menyeringai dan berbalik menghadap sosok itu.

"Akhirnya kau datang juga," ujar pria itu.

Sosok itu berdecih dan mengangkat sedikit tudung jubahnya untuk menatap pria itu. "Cepatlah katakan apa mau mu," kata sosok berjubah itu.

Pria itu terkekeh pelan. "Kau sungguh tidak sopan dengan seorang Raja," katanya menggeleng pelan.

Sosok itu berdecak. "Ini wilayah Estemoral bukan Torix, jadi aku tidak perlu menghargai mu," tukasnya.

William sedikit mengeraskan rahangnya, namun ia berusaha menahan amarahnya. "Mel, Mel. Baiklah, tidak usah basa-basi, jadi kau mau bekerja sama dengan ku?" tanya William pada sosok perempuan yang di panggil 'Mel' itu.

Mel menyeringai. "Ah, awalnya aku tidak mau bekerja sama dengan musuh kerajaan ku sendiri. Tapi, demi semua tujuan yang aku inginkan, terpaksa aku melakukannya," ujar Mel dengan tampang pura-pura bersalah.

William berdecih. "Dari awal kau sudah jadi penghianat Mel. Hahaha, hanya karena cinta kau rela mengkhianati tanah kelahiran mu sendiri."

Mel memutar bola matanya jengah. "Kau juga sama sepertiku cih. Hanya karena Ratu sialan itu, kau rela melakukan segala cara, bahkan dengan berani memasuki wilayah musuh mu sendiri."

William berdecak. "Jangan berucap sarkasme seperti itu pada calon Ratu-ku sialan!" geram William pada Mel.

Lagi-lagi Mel memutar bola matanya malas. Kenapa banyak yang menyukai ratu sialan itu? Apa yang menarik darinya? Cih, Arthur dan William ini benar-benar raja bodoh, yang tergila-gila dengan ratu sialan itu!

"Ck! Kau terlalu berlebihan," kata Mel jengah. "Lebih baik kita memikirkan cara, bagaimana memisahkan mereka berdua, agar kau bisa mendapatkan wanita itu, sedangkan aku yang akan menggantikan posisinya sebagai Ratu Estemoral, dan menjadi pendamping Arthur," ujarnya tersenyum puas membayangkan jika rencana mereka berhasil.

William ikut tersenyum saat membayangkan rencana mereka berhasil, dan ia bisa bersatu dengan cinta pertamanya. Ya, Arabella atau Bella adalah cinta pertama William. William sudah menyukai Bella dari kecil. Saat Bella menolongnya di hutan, dari situ William mulai mencari siapa gadis kecil yang menolongnya itu.

"Baiklah rencana awal, kau harus memantau mereka terus, dan kabarkan kepada ku. Aku tengah menyusun rencana lain untuk merebut Arabella, dan kau bisa bersatu dengan Arthur," ujar William menyeringai. "Apa ada kegiatan Arabella hari ini?" tanya Arthur.

Mel berdiam mencoba mengingat. "Ah, iya. Hari ini jadwal kunjungan nya ke panti asuhan kasih sayang, yang ada di desa," ujar Mel membuat William tersenyum misterius.

Demi mendapatkan Arabella, William rela melakukan apa saja. Bahkan ia rela turun dari tahtanya sebagai raja Torix, jika itu bisa membuat Arabella jatuh ke dalam pelukannya.

Mel berdecak saat melihat William yang hanya diam dan tidak mengucapkan terima kasih padanya, namun ia tidak boleh marah, karena masih membutuhkan pria bodoh ini. Jujur, Mel sedikit takut dengan William, namun demi mendapatkan Arthur, Mel menghempaskan rasa takutnya.

Mel tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Senang bekerja sama dengan mu." William menatap tangan Mel tanpa ada niat membalasnya.

Mel berdecak dan menarik tangannya kembali.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang