EmpatPuluhTujuh

51.5K 7.6K 1.2K
                                    

GERCEP BANGET TEMBUSINNYA:V XIXIXI AKU PIKIR BAKALAN TEMBUS BESOK, EH TERNYATA MALAH HARI INI:) SALUT AKU SAMA KALIAN<3

OKE LANGSUNG AJA.....

HAPPY READING 🖤

"APA?!"

Zack dan Cixander saling lempar pandang, kemudian langsung menatap tajam ke arah Arthur yang berdiri di sebelah Bella.

"Kau ingin mati, huh?!" Cixander berkacak pinggang sembari menatap tajam ke arah Putranya itu.

Arthur mengedikkan bahunya acuh dan semakin mengeratkan pelukannya di pinggang sang istri. "Cepatlah memasak untukku, aku sudah lapar," titah Arthur.

Bella meringis mendengarnya. Mengapa Arthur menjadi durhakong seperti ini? Wah, Bella mencium aroma-aroma calon penghuni neraka.

Cixander menggeram. Anak siapa sih di hadapannya ini?

"Kau pikir, Ayahmu ini pelayan, huh?" tanya Cixander geram. Baru tadi pagi, Arthur memintanya memakai gaun, dan sore ini menyuruhnya untuk memasak? Bunuh anak durhakong kayak kingkong gak dosa kan?

Arthur mengangguk kecil. "Hari ini Ayah akan menjadi pelayan ku," jawab Arthur yang di akhiri senyuman lebar.

Cixander melotot dan hendak maju untuk memukul putranya itu, namun Zack langsung menahannya.

"Sabar Yang Mulia," kata Zack.

Cixander menghela napas dan mengusap dadanya sendiri. Tenang, harus tenang, tapi kalau sudah ngelunjak baru hajar.

Bella berdehem. "Ayah, Zack, tolong turuti kemauannya. Aku mohon sekali ini saja," mohon Bella dengan wajah memelas.

Cixander dan Zack berdecak pelan, merasa tidak tega dengan Bella yang sudah memohon. Namun mau bagaimana? Mereka berdua tidak bisa memasak miskah! Dari kecil mereka di latih untuk berperang bukan memasak.

Arthur menunduk untuk menatap Bella, keningnya berkerut saat berkata, "Mengapa kau harus memohon pada mereka, Huh? Itu tidak perlu, hari ini mereka akan memasak untukku dan itu wajib."

Wah, ngelunjak nih bocah. Ayo hajar!

Cixander kembali bergerak ingin maju, namun Zack kembali menahan.

"Sabar Yang Mulia," kata Zack pelan.

Cixander menghela napas dan berusaha untuk sabar. Zack tersenyum tipis kemudian matanya mendelik tajam saat menatap Arthur.

"Heh! Aku ini panglima perang bukan tukang masak!" Nah kan, sekarang Zack yang marah. Sekarang gantian, Cixander memegang lengan Zack dan berkata, "Tenang dan sabar, Zack."

Oke, sepertinya dua pria ini sudah tertekan dengan sikap Arthur.

"Aku tidak peduli, sekarang memasak lah untukku. Aku sudah lapar."

Cixander dan Zack hendak menerjang Arthur, namun gerakan terhenti saat Bella menahan mereka.

"Ku mohon, turuti saja kemauannya hari ini. Aku janji, aku akan mengikuti keinginan kalian setelah ini," kata Bella memohon, "Hanya memasak saja, dari pada kalian di suruh memakai gaun olehnya. Jadi turuti saja yah."

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang