Happy reading 💤
Bella sangat menikmati hidangan yang disajikan di hadapannya. Saat selesai berganti pakaian tadi, Bella tiba-tiba merasa lapar, bahkan dirinya sangat malu saat perutnya berbunyi 'krukk' di hadapan para dayang. Ya, walaupun Bella yakin mereka tidak akan tertawa, Karena takut. Tapi, tetap saja Bella merasa malu.
Di sela makannya, sayup-sayup Bella mendengar jika Raja telah kembali dari membasmi para pemberontak di perbatasan utara. Ah, karena terlalu pusing dengan perpindahan tubuhnya, Bella sampai lupa dengan pemimpin kerajaan ini, yang katanya adalah suaminya yang tidak pernah mencintainya. Cih, Menyedihkan. Tidak di masa lalu atau masa depan, kehidupan percintaan Bella selalu menyedihkan.
Pengawal pribadi Ratu Arabella bernama Jacop datang ke ruang makan, dan memberi hormat pada Bella. "Hormat hamba, Yang Mulia Ratu," ujar Jacop. Bella mengangguk pelan, menerima salam dari pria yang menurut ingatan dari dirinya di masa lalu adalah pengawal pribadinya.
"Hamba datang untuk memberi kabar, jika Yang Mulia Raja Arthur telah kembali, Ratu," ujar Jacop sopan dan menundukkan kepalanya. Jujur, ia sangat kaget dengan perubahan sang Ratu, yang sekarang terlihat lebih cantik. Bukan hanya Jacop, semua penghuni Istana di buat terkejut sekaligus terpukau dengan perubahan Ratu mereka.
Bella meneguk air putih, ia telah selesai makan, dan para pelayan mulai membersihkan kembali meja.
Bella hanya diam mendengar kabar itu, membuat Jacop dan para dayang yang kebetulan berada di ruangan itu menatap bingung. Biasanya Ratu mereka akan sumringah jika mendengar Raja yang telah kembali dari berbagai urusannya. Tapi sekarang? Ratu mereka hanya diam, Bahkan ekspresi wajahnya, terlihat sangat tidak berminat.
Bella yang merasa di perhatikan, berdehem pelan kemudian berdiri. Baiklah, ia telah memutuskan untuk menyambut kembalinya Sang Raja atau suaminya, walaupun ia tidak berminat. Namun, ia harus melakukannya. Lagipula, itu sudah kewajibannya sebagai Ratu sekaligus seorang isteri untuk menyambut kedatangan suaminya. Dan di tambah lagi, Bella sangat penasaran, bagaimana rupa Sang Raja, yang membuat dirinya di masa lalu sangat mencintainya bahkan sampai tergila-gila.
Bella melangkah kakinya menuju gerbang istana, di ikuti Jacop dan Emely yang selalu setia di belakangnya. Sesekali, Bella tersenyum saat beberapa pelayan memberi hormat padanya.
****
Raja Arthur dan beberapa prajuritnya telah masuk ke halaman istana dengan menunggangi kuda. Arthur turun dari kuda hitamnya di ikuti Zack, Panglima kerajaan sekaligus sahabatnya yang juga turun dari kudanya.
Seperti biasanya, wajah Arthur selalu datar, bahkan jarang tersenyum. Arthur mulai melangkah untuk masuk ke dalam Istana, langkahnya yang tegas dan aura kepemimpinan yang menguar dari dirinya, membuat semua orang tidak berani menatapnya.
Di sisi lain, Bella sangat terkejut melihat wajah dari Sang Raja. Bukannya terkejut akan ketampanannya yang sudah tidak di ragukan lagi. Namun, dengan lekuk wajahnya. Bella mengingat wajah itu, wajah itu sangat mirip dengan wajah bosnya di masa depan yang memecatnya tanpa alasan, dan membuat dirinya sangat frustasi.
Bahkan saat Raja Arthur yang sudah di hadapannya, Bella belum berkutip. Cih, suaminya di masa ini, adalah orang yang paling Bella benci di masa depan. Bella berdecak pelan, mungkin sekarang dewa tengah memberinya kesempatan untuk membalas perbuatan pria ini yang telah memecatnya tanpa alasan di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella Transmigration [SELESAI]
Fantasía[PART MASIH LENGKAP] (STORY KE-1) Bella yang baru saja di pecat dari pekerjaannya, frustasi dan memilih pergi ke Bar untuk melampiaskan emosinya. Karena terlalu banyak minum Alkohol, membuat Bella tidak sadarkan diri. Tapi siapa sangka, saat Bella...