DuaPuluhLima

57.9K 7.2K 324
                                    

Happy Reading 🖤

Arthur dan rombongan prajuritnya langsung menuju tempat terakhir yang di datangi Bella sebelum dinyatakan hilang. Derral pun ikut dalam pencarian ini, karena ia sangat khawatir dengan keadaan kakaknya. Moriz ingin ikut juga, namun bocah itu dilarang ikut karena masih kecil.

Rombongan Arthur telah sampai ditempat kejadian. Terlihat para pengawal yang menjaga Bella sudah terkapar lemah dengan darah yang mengalir dari berbagai tempat. Tangan Arthur mengepal, emosinya mencuat hingga membuat para prajurit yang merasakannya bergidik ngeri.

"Cari sampai ketemu! Jangan kembali jika belum membawa balik istriku
Jika kalian berani pulang dengan tangan kosong, aku akan menebas kepala kalian semua!"

Suara tegas tersirat khawatir dan kesedihan itu menggema di seluruh hutan. Para prajurit hanya mengangguk tanpa berani bersuara. Rasanya, suara mereka ikut tercekat saat merasakan aura hitam pekat yang menyelimuti Arthur. Bahkan, hewan penghuni hutan itu ikut mengatupkan mulut dan tidak berani menimbulkan suara bahkan sekecil pun.

"SEKARANG!"

Para prajurit di bagi menjadi empat kelompok. Zack memimpin sebanyak lima puluh prajurit menuju arah timur, Derral memimpin tiga puluh lima prajurit ke arah selatan, Jacop dengan empat puluh ke arah barat, sedangkan Arthur dan dua puluh lima prajurit rahasia ke arah utara.

Semua kelompok telah menyusuri setiap sudut mencari di mana keberadaan sang ratu. Para prajurit dan para dayang yang mengawal Bella tadi sudah di bawa kembali ke istana untuk di obati. Hanya Jacop yang tidak kembali, karena ia merasa bersalah tidak bisa menjaga Ratu-nya dengan baik. Maka dari itu, walaupun kondisinya yang bisa di bilang cukup parah, Jacop tetap bersih keras untuk ikut andil dalam pencarian.

Di istana, semuanya sangat terkejut dengan kabar hilangnya ratu. Kimberley tidak henti-hentinya menangis di dalam pelukan Cixander. Moriz tampak termenung, bocah itu ingin menangis, namun air matanya tidak kunjung juga mau menetes. Semua penghuni istana sangat terpukul dengan kabar hilangnya Bella, yah, kecuali satu orang yang sekarang tengah menyeringai puas di balik topeng kesedihannya.

"Semoga mereka sudah membawa jauh wanita jalang itu dan tujuanku akan tercapai," batinnya menyeringai tipis. Orang itu tidak sadar, jika sikapnya itu di lihat oleh penasehat kerajaan-Woll.

******

Di saat kerajaan tengah di landa rasa khawatir, mereka sampai tidak sadar jika Tuan Putri Estemoral itu pergi dari istana tanpa pengawal atau dayang satupun.

Eveline mengeratkan jubah biru langitnya dan terus biasa-agar tidak ada yang menaruh curiga padanya. Di balik tudung, kepalanya menunduk menatap tanah, air matanya meluruh mendengar kabar itu. Kabar jika kakak iparnya hilang.

Eveline menyeka air matanya. Firasatnya hanya mengarah ke satu orang. Orang yang terang-terangan memang menginginkan kakak iparnya itu. William. Eveline yakin, Raja Torix itu adalah dalang dari penculikan ini. Maka dari itu, Eveline tidak bisa tinggal diam, Eveline harus mendatangi bajingan itu.

Langkah Eveline mengarah masuk ke hutan setelah berhasil melewati desa tanpa di curigai. Tujuan Eveline adalah area perbatasan antara Estemoral dan Torix. Eveline sudah membuat keputusan jika ia akan mencari pria bajingan itu, bahkan jika harus masuk ke tanah kekuasaannya. Eveline tidak gentar sedikitpun, rasa marahnya pada pria itu mengalahkan rasa takutnya.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang