Happy reading___________________
"Unni, kau membawa cowok tampan tadi kesini? Cowok itu? Gyaaaa~" sakura memegang pipinya dengan senang dan masih melongok keluar beberapa kali semejak kepergian minggyu.
"Daebak." Ryujin berkata pelan sambil melahap JJampong. "Unni, pastikan chaeyoung oppa tidak akan tahu kau menemui pria lain."
"Kenapa?" Mina mengerutkan kening dan menggigit mentimun dalam saladnya.
"Kenapa?" Momo hampir tersedak mendengar pertanyaan Mina. "Yaaakk, dia itu tipe cowok yang sangat protektif, posesif dan juga pecemburu. Apa yang jadi miliknya tidak boleh disentuh-sentuh orang lain. Unni, kau harus mengingat setiap detail sifat son chaeyoung mulai dari sekarang."
"Yang ku tahu dia itu sangat sabar dan sangat melindungiku. Dan dia tidak suka jika aku memakai pakaian yang terlalu menunjukan banyak kulit." Mina menggembungkan pipinya. "Lagi pula, aku hanya berteman, minggyu terlihat sangat kesepian dan bahkan dia akan mati dalam waktu 2 minggu! Bagaimana bisa aku bersikap dingin dengan orang malang seperti itu?"
"Siapa itu minggyu?"
Seluruh orang dimeja mendongak menatap nayeon yang datang dengan kaleng coke ditangannya. Mereka terlalu asik makan dan mengobrol sampai tidak menyadari kedatangan nayeon.
"Dia kenalan Mina unni." Sakura berkata senang.
"Mina-yaa! Kau tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bermain-main dengan pria! Ingat apa yang terjadi padamu kemarin malam? Kau hampir membuatku gila karena cemas!" Nayeon berkata kesal dan membanting tubuhnya ke kursi disebelah Mina.
"Aku baik-baik saja nayeon unnie, Aku minta maaf. Setidaknya sekarang aku baik-baik saja dan aku ingin menikmati hidupku. Jadi, tolong jangan bahas masalah itu." Mina menyodorkan salad yang penuh cherry dan lemon pada nayeon. "Makanlah, belakangan ini kau terlihat kelelahan."
"Aku merasa ada yang tidak beres pada tubuhku, mungkin sore ini aku harus kedokter." Nayeon memijat tengkuknya dan menatap makanan tanpa minat.
"Omo, Nuuna, kau sakit?" Hyunjin yang sedang sibuk dengan nota ditangannya mendongak dengan khawatir. Biar bagaimanapun, nayeon nuuna adalah idolanya, dan jika nayeon nuunanya sakit, hyunjin benar-benar merasa sangat sedih. Sakura mendengus kesal dan memutar bola matanya saat melihat ekspresi wajah hyunjin.
"Aku baik-baik saja, hyunjin-ah. Hanya kelelahan, dan sakura, kau tidak usah cemburu seperti itu." Nayeon melambaikan tangannya dengan pelan dan membuat wajah sakura memerah.
"Kenapa? Aku cemburu pada pria kemayu itu?" Sakura melotot dan menunduk pada makanannya lagi saat wajahnya memerah, hyunjin hanya mencibir dan melanjutkan pekerjaannya.
"Mo, ada masalah dengan Dahyun?" Nayeon memajukan wajahnya dan menatap momo yang terlihat lesu.
"Unni, aku tidak tahu apakah aku masih bisa melihatnya lagi atau tidak. Aboji benar-benar marah dan aku tidak berani untuk memberontak padanya. Aku adalah anak yang sangat dibanggakannya dan aku takut akan mengecewakan."
Sakura mendengus. "Dibanggakan? Ya, Unni, Aboji menginginkanmu masuk akademi militer untuk bisa bekerja di Blue House, dan kau menolaknya. Dari awal, kau sudah mengecewakan Aboji."
Momo menjitak kepala sakura dan menatap kesal gadis itu. "YAKKK! Memangnya kau tidak mengecewakannya? Kenapa kau nongkrong disini? Huh? Harusnya kau memegang pistol berlaras panjang dan menjadi guard Ke Presidenan!"
"Dahyun pasti akan menemukan jalan." Nayeon menyendok saladnya dan memasukannya kedalam mulutnya dengan cepat. "Jangan khawatir momoring... walau Dahyun terlihat hanya bisa main-main, tetapi dia tipe pria yang bisa diandalkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My wife is seventeen years old
Romance"Maaf anda siapa?" Myoui Mina "Kata-kata itu keluar dari seseorang yang tidur, makan, mandi, bertengkar, dan kentut dalam satu atap denganku." Son chaeyoung Banyak kata kata kasar,, harap di maklumi hehe buat semoa sifat di karakter cerita ini jus...