"Maaf anda siapa?"
Myoui Mina
"Kata-kata itu keluar dari seseorang yang tidur, makan, mandi, bertengkar, dan kentut dalam satu atap denganku."
Son chaeyoung
Banyak kata kata kasar,, harap di maklumi hehe buat semoa sifat di karakter cerita ini jus...
Tadi pagi wattpad ku gak bisa di buka.. Semua cerita dan notif gak bisa di buka..
Jadi baru di publish jam segini Mian mian ne..
Btw anggap aja dalam rangka Special nya hari ultah my lovely Mina wkwkwkw makin dewasa makin gila cantiknya.. gak paham sama nonna satu ini.. #my lovely, lovely halu lu Thor.. wkwkwkw
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saengil chukhae hamnida... Uri saranghaneun Mina ya.. heheh Wish u All the best.. Good bless you.. and Always stay healthy lovely girl..
____________________________
6 bulan kemudian
Seorang wanita yang terlihat cantik itu berjalan perlahan. Kakinya yang mungil terbalut separu kets. Dress yang dikenakannya berwarna biru langit, panjang jatuh dengan anggun di lututnya. Dia mengenakan sweater putih bersih, dengan rambut cokelat sedikit bergelombang, tergerai tertiup angin sore dengan lembut.
Ditangannya, terdapat setumpuk sketsa hasil rancangan murid-muridnya, dia berhenti sejenak di lorong yang mulai sepi, menghela napas berat dan menyandarkan dirinya ke balkon, memperhatikan murid-murid yang mulai berlarian dilapangan menuju gerbang, kembali kerumah mereka masing-masing. Dengan berat, dia memejamkan matanya. Mencoba menekan emosi yang mulai menyusup ke dalam hatinya, mengganggu setiap saraf ditubuhnya.
Gesekan angin pada dedaunan membuatnya membuka mata. Cahaya senja menerpa, membiaskan warna keemasan pada jendela-jendela kelas. Pikirannya kembali pada percakapan singkatnya di telepon dengan ibunya tiga puluh menit yang lalu.
"Nayeon berharap kau bisa datang ke pesta pernikahan momo dan Dahyun. Dan dia juga ingin kau mendampinginya saat melahirkan. Kau tahu kan? Usia kehamilan nayeon sekarang delapan bulan. Kau sudah melarikan diri selama enam bulan dan aku tidak bisa terus-menerus berbohong pada mereka mengenai keberadaanmu sekarang."
Dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, yang bisa dilakukannya hanyalah terus mendengar nada sedih Ibunya.
"Chaeyoung terus menerus datang setiap bulannya. Walaupun dia tampak baik-baik saja, tapi sebagai orang tua yang sudah mengenalnya dalam waktu lama, aku tahu kalau dia sedang kesakitan. Dia terus menunggu, menunggumu kembali dan memberikan penjelasan padanya."
Kembali air mata menetes di pipinya yang halus, entah siapa yang bodoh, dia? atau chaeyoung yang tidak bisa melepaskannya?
Cinta mereka membawa bencana. Dirinya yang tidak sempurna menghancurkan silsilah keluarga Son.. Dia tidak pernah tahu, dan terlalu takut untuk membuktikan bahwa terapi yang dia jalani selama ini membawa hasil. Dia takut, sangat takut kecewa.
"Bagaimana pekerjaanmu sebagai Guru? Gwangju, di tempat kau dulu dibesarkan, dan sekarang kau mengajar di sekolah tempat kau bersekolah dulu. Semuanya baik-baik saja?"