Prollog
Gadis berumur tujuh belas tahun bernama Tiara itu tersenyum ke arah temannya yang bernama Nathasa, tangannya melambai seolah ingin menyapa seperti pagi biasanya. Saat ini keduanya sedang berada di halaman sekolah, tempat biasa mereka bertemu dan menunggu satu sama lain.
Mereka sudah lama berteman, bisa dibilang mereka seperti saudara yang tidak terpisahkan. Meskipun salah satu dari mereka seorang artis dengan kesibukan yang cukup padat, tak membuat keduanya menjaga jarak atau pun bertengkar.
Tepatnya Tiara, seorang artis muda yang cukup terkenal sangking banyaknya film yang dibintanginya. Tidak itu saja, ia juga sempat merambah ke dunia menyanyi, meskipun tak sesukses saat ia bermain film, namun lagunya cukup banyak dinikmati.
Setelah sempat satu Minggu tidak sekolah karena jadwal syuting yang harus dikerjakannya di luar negeri, akhirnya kini Tiara bisa sekolah kembali dan bertemu dengan sahabatnya lagi. Keduanya bahkan berpelukan, menyalurkan kerinduan satu sama lain yang hanya bisa mereka nikmati saat bervideo call di malam hari.
"Ara, aku kangen banget sama kamu ...." Nathasa merengek di pelukan sahabat artisnya itu, merasa bahagia bisa menemuinya lagi setelah satu Minggu tidak bertemu.
"Aku juga ...." Tiara tak kalah merengeknya, merasa terharu bisa bertemu dengan sahabat baiknya itu. Tiara bahkan tidak peduli dengan tatapan siswa lain yang diam-diam memerhatikan mereka dengan mata maklum, itu karena semua orang sudah sangat paham bagaimana kedekatan Tiara dan Natasha terjalin sebagai sahabat.
"Oh iya, ini oleh-oleh buat kamu." Tiara memberikan sebuah paper bag berisikan boneka berbentuk Hello Kitty, itu karena ia tahu sahabatnya itu sangat menyukai karakter tersebut.
"Wah Hello Kitty, terima kasih." Nathasa berujar tulus yang diangguki antusias oleh Tiara.
"Ya sudah yuk masuk kelas, aku sudah kangen banget sekolah lagi," ajak Tiara sembari menggandeng tangan Nathasa lalu berjalan ke arah kelasnya.
"Makanya jangan syuting terus," jawab Nathasa sembari tersenyum dengan kaki turut melangka bersama sahabatnya.
"Iya, aku tahu. Kata Tanteku juga kamarin itu syuting terakhirku selama di SMA, kan sebentar lagi kita ujian, jadi aku minta untuk enggak ambil kerja dulu."
"Serius?" tanya Nathasa antusias yang langsung diangguki oleh Tiara.
"Iya. Kenapa sih?" Tiara tersenyum ke arah temannya yang tampak sangat bahagia mendengar ceritanya.
"Asyik dong? Berarti kita bisa kaya dulu lagi kan, kaya main di taman, belanja di mall, terus olah raga juga di alun-alun. Aku kangen kita yang dulu, tapi aku tahu kamu sibuk, makanya aku senang dengar kabar kalau kamu mau break syuting dulu."
"Oh itu, iya aku juga kangen masa-masa kita yang dulu. Aku janji, kapan-kapan kita melakukan apapun yang kamu mau."
"Janji ya?"
"Iya."
Keduanya berjalan dengan sesekali tertawa menceritakan kisah satu sama lain. Saat mereka sudah berada di dalam kelas, bel berbunyi tepat saat mereka duduk, membuat keduanya kembali tertawa meski harus dengan suara kecil, takut mengganggu teman-teman mereka yang lain.
Sebenarnya saat akan memasuki kelas, Tiara sudah banyak disapa teman, namun Tiara berusaha untuk tidak terlalu membaur dengan mereka, ia takut sikapnya itu justru akan membuat Nathasa sedih atau merasa dilupakan.
Tiara merasa seperti itu, karena dulu Nathasa pernah mengatakannya. Saat ia banyak yang menyapa, ia justru asyik dengan para penggemarnya dan mengabaikan Nathasa meskipun temannya itu berada di sampingnya, namun tetap saja Tiara serasa meninggalkannya. Mulai hari itu, Tiara jadi tahu harus bagaimana dan ia juga berjanji akan bersikap lebih baik lagi kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi muridku (TAMAT)
RomanceAwalnya, kehidupan Raja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta berjalan biasa, bahkan terkesan datar-datar saja. Sampai saat ia di pindahkan di SMA ternama, semua juga berjalan baik pada awalnya, sampai saat ia dipertemukan dengan seorang mur...