Part 19
Keesokan paginya, seperti biasa Tiara diantar oleh Daffa, sedangkan Raja menyetir mobilnya sendiri tepat di belakang mobil adiknya. Dan pemandangan di mana Tiara melambaikan tangan ke arah mobil setelah dia turun, selalu saja berhasil membuat Raja jengah melihatnya.
Tiara itu istrinya, namun gadis itu justru lebih dekat dengan adiknya. Sebenarnya cemburu juga bukan kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaan Raja sekarang, karena ia sangat yakin hatinya hanya tidak suka bila harga dirinya sebagai suami seolah diinjak karena istrinya lebih dekat dengan orang lain yang tak lain adalah adiknya sendiri.
Setelah menghentikan mobilnya, Raja keluar dan mendapati para muridnya banyak yang berteriak histeris ke arah satu tempat. Entah ada apa di sana, Raja merasa penasaran dan harus segera memeriksanya.
Sedangkan di sisi lainnya, Tiara dibuat terkejut saat melihat seorang lelaki yang sangat dikenalnya, dia tersenyum dan bahkan melambaikan tangan ke arahnya. Membuat semua siswa menjerit melihat tingkah lakunya, namun lelaki itu justru terus tersenyum dan fokus berjalan ke arahnya.
"Nando ...." Tiara bergumam tak percaya, merasa mustahil saja lelaki itu berada di sekolahnya dan bahkan mengenakan seragam yang sama dengannya.
"Hai, Ra." Nando menyapa sembari tersenyum hangat yang kian memberinya banyak teriakan dari para murid lainnya.
"Kamu kenapa bisa ada di sini? Maksudku di sekolah ini dengan seragam yang sama?" tanya Tiara tak yakin, namun Nando justru semakin tersenyum.
"Aku pindah sekolah ke sini," jawabnya terdengar santai, tanpa mau memedulikan teriakan para murid yang terpesona melihatnya.
"Tapi kan kamu sudah kelas tiga, bukannya nanggung ya kalau pindah sekarang?"
"Enggak kok, kan ada kamu."
"Apa hubungannya sama aku?"
"Ya enggak apa-apa. Kita kan bisa belajar sama-sama lagi kaya dulu, memangnya ada yang salah ya?" Nando menatap tanya ke arah Tiara yang menggeleng pelan.
"Enggak sih. Tapi kenapa kamu enggak kemarin kalau kamu mau pindah ke sekolahku?"
"Sengaja, buat kejutan untuk kamu. Kaget enggak?"
"Banget," jawab Tiara yang ditertawai lirih oleh Nando.
"Ya sudah sekarang antar aku ke kelas, aku enggak tahu tempatnya di mana?" Nando merangkul pundak Tiara, yang kian mendapatkan tatapan tak percaya dari para murid lainnya.
"Memangnya kamu masuk kelas mana?"
"Di kelas yang sama dengan kamu."
"Serius?" Tiara menghentikan langkahnya sembari melepas rengkuhan tangan Nando.
"Serius lah, ayo ke kelas. Di sini berisik." Nando tersenyum ke arah Tiara sembari kembali merangkul pundaknya lagi.
"Memangnya karena siapa di sini berisik? Ya karena kamu." Tiara menjawab tak habis pikir, namun bibirnya tersenyum ke arah Nando, masih belum menyangka saja bila lelaki itu akan sekolah di tempat yang sama dengannya.
"Makanya cepetan ke kelas," jawab Nando sembari menarik Tiara untuk berjalan menunju kelas barunya. Mereka sendiri tidak akan menyadari bagaimana Raja terdiam melihat kedekatan keduanya, tangannya bahkan mengepal penuh amarah, menurutnya Tiara sudah sangat keterlaluan.
"Bisa-bisanya bocah itu sekolah di tempat ini," gerutu Raja kesal lalu berjalan ke arah ruangannya untuk meletakkan barang-barangnya.
***
Saat masuk ke kelas, Tiara dan Nando disambut sorakan dari semua teman sekelas mereka, tak terkecuali Nathasa yang memang paham bila mereka memang cukup dekat. Sedangkan Nando yang disambut baik itu hanya tersenyum sembari merangkul pundak Tiara dengan santainya, berbeda dengan Tiara yang tampak tak nyaman, mengingat statusnya sudah menjadi istri orang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi muridku (TAMAT)
RomanceAwalnya, kehidupan Raja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta berjalan biasa, bahkan terkesan datar-datar saja. Sampai saat ia di pindahkan di SMA ternama, semua juga berjalan baik pada awalnya, sampai saat ia dipertemukan dengan seorang mur...