Part 02
Raja berjalan masuk ke arah kelas, ekspresi wajahnya selalu sama, dingin dan tenang. Namun tidak untuk para muridnya yang hampir semuanya kelimpukan melihatnya datang. Dengan berusaha rapi, mereka duduk bak murid yang paling teladan.
Tidak terkecuali untuk Tiara, gadis itu juga turut duduk dengan rapi, ia juga takut dimarahi guru yang sudah mendapatkan label es batu darinya. Begitupun dengan Nathasa, teman baiknya itu juga berusaha duduk dengan tenang di sampingnya.
"Hari ini kita ulangan matematika." Suara Raja memecah kerapian para muridnya yang tampak syok mendengar ucapannya.
"Apa? Ulangan? Aku belum belajar."
"Aku malah enggak pernah belajar."
"Aduh, gimana ini?"
Banyak keluhan yang terdengar dari bibir para muridnya, namun Raja berusaha terlihat tidak memedulikannya. Sebagai guru, ia juga harus mengasah mental para muridnya agar terus dislipin dan bisa diandalkan di waktu kapanpun itu, tak terkecuali seperti saat ulangan yang akan diberikannya kali ini.
"Soal ini cuma ada sepuluh pertanyaan dan semuanya saya ambil dari materi yang saya berikan kemarin, jadi saya harap kalian bisa mengerjakannya dengan mudah." Raja berujar ke seluruh muridnya sembari memberikan kertas soal pada mereka.
Di sisi lainnya, Tiara terdiam dengan mata terbelalak, menatap bingung ke arah kertas di mana soal yang harus dikerjakannya itu tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Tentu saja Tiara merasa resah, bibirnya bahkan merapat khawatir sekarang.
"Jangan ada yang menyontek atau kalian akan tahu akibatnya." Raja berujar serius seolah ingin menjawab lirikan Tiara saat menatap ke arah sahabatnya, Nathasa.
Setelah mendengar itu, Tiara kembali duduk dengan tegak, berusaha terlihat tidak mencurigakan. Meski pada akhirnya yang ia lakukan hanya pasrah, lalu menjawab soal-soal itu dengan fillingnya.
"Ra, kamu bisa enggak?" bisik Nathasa yang langsung Tiara gelengi kepala, ia bahkan terlihat frustrasi dari sebelumnya.
"Aku ada yang bisa, coba kamu tulis jawabannya ini!" Nathasa menunjukkan kertas soalnya dengan sembunyi-sembunyi ke arah Tiara yang terlihat bahagia, tanpa menyadari bagaimana Raja memerhatikan mereka dari arah belakang.
"Nathasa, Tiara. Kalian mau berdiri di depan?" tanya Raja dengan nada tegas, yang langsung digelengi kepala oleh Tiara maupun Nathasa.
"Enggak, Pak."
"Kalau begitu jangan menyontek ataupun memberikan contekan! Kalian paham?"
"Paham, Pak."
"Bagus." Raja menjawab singkat dan menakutkan lalu kembali memerhatikan sekitarnya, tanpa menyadari bagaimana Tiara ingin sekali berteriak ke arah gurunya itu yang menurutnya sudah keterlaluan. Meski pada akhirnya, tidak ada yang ia lakukan kecuali berpasrah diri dan berusaha mengerjakan soal ulangannya sendiri.
***
Raja menggeleng tak percaya saat memeriksa kertas soal milik muridnya yang bernama Tiara, itu karena semua jawabannya salah, tidak ada soal yang hasilnya bisa dibenarkan.
"Astaga, anak ini benar-benar bodoh apa bagaimana? Bisa-bisanya salah semua." Raja mengeluh kesal, yang tentu saja didengar oleh temannya yang duduk dekat dengannya.
"Ada apa?" Lelaki yang benama Hendra itu bertanya penasaran, tubuhnya bahkan mendekat ke arah Raja untuk membantunya, karena setahunya Raja adalah guru yang baru saja pindah, mungkin mengenali karakter semua muridnya sulit di masa-masanya sekarang.
"Tidak apa-apa, saya pikir semua murid saya itu pintar, tapi ternyata ada satu murid yang benar-benar jauh dari ekspetasi saya."
"Namanya siapa? Saya cukup mengenal semua murid di sana, mungkin saya bisa memberi Anda jawabannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi muridku (TAMAT)
RomanceAwalnya, kehidupan Raja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta berjalan biasa, bahkan terkesan datar-datar saja. Sampai saat ia di pindahkan di SMA ternama, semua juga berjalan baik pada awalnya, sampai saat ia dipertemukan dengan seorang mur...