Tahu apa yang lebih lucu dari sebuah patah hati? Disaat rasa sayang masih merajai hati, dia yang masih bisa dilihat raganya, senyumannya, tatapannya namun entah hatinya ada dimana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transit sementara di Stasiun Gubeng Surabaya membuat Haru kewalahan. Ia lelah, dan mengantuk. Semalam ia tidak mau mendengarkan Jeff agar tidur saja, hasilnya ia begadang hingga pagi dan sekarang matanya terasa berat.
"Kita belum kenalan," kata teman Jeff bertubuh tinggi itu.
"Eh iya," kata Haru dengan canggung, ia membalas jabatan tangan dan memperkenalkan dirinya, "Haru."
"Gue Johnny. Dan mereka," tunjuknya pada ketiga pemuda itu, "Tara, lalu ada Jeno dan Hendery." katanya pada Haru.
Lalu Haru berkenalan kembali dengan ketiga teman Jeff. "Salam kenal,"
"Ya, senang bisa berkenalan dengan lo, Haru. Tapi, sayangnya lo sudah ditandai sama Jeff." celetuk Jeno.
Jeff menyikut tubuh Jeno dan berdiri di sisi Haru. "Kita istirahat di Cafe aja gimana? Di loby ada cafe, lumayan kita butuh kopi pagi ini."
"Ya udah ayok, gue lapar Jeff.." keluh Hendery.
Haru tertawa melihat Hendery yang memiliki sifat supel itu. "Begini lah, saya punya teman yang memiliki sifat seperti bayi, Haru. Tolong, pahami."
Pria bernama Tara itu kemudian merangkul bahu Haru secara sengaja. "Ayo Haru, jangan diladenin, mereka memang lama."
Haru mengangguk setuju pada Tara, namun dengan cepat Jeff memisahkan Tara dengan Haru. "Tara, stay away from Haru please.." katanya dengan nada bicara yang di buat-buat.
Johnny menunjuk wajah Jeff. "Lihat Haru, betapa berlebihannya Jeff."
Haru hanya tertawa saja, dengan kesal Hendery menyikut tubuh Jeff. "Lo jangan agresif lah, Jeff. Haru bisa kabur ketakutan kalau lo posesif nggak jelas."
"Apaan sih kalian ini! Noh!" ujar Jeff melemparkan ransel milik Haru pada Hendery, "Bawain tas Haru!" perintahnya.
Haru tergelak dan menggeleng dengan wajah tidak enak. "Nggak usah, aku bisa bawa sendiri kok."
"Nggak usah malu-malu, Haru.. Hendery sudah biasa jadi kuli kok." timpal Johnny.
Jeff tertawa puas, sedangkan Hendery hanya komat-kamit mengumpat karena kelakuan Jeff yang sangat menyebalkan itu.
Jeff menggenggam tangan Haru dan tersenyum pada Haru. "Ayo, kamu harus makan, semalam kamu nggak makan apa-apa."
"Cie... Belum jadi pacar aja udah perhatian!" ledek Tara.
Hal itu berhasil membuat Haru tersipu, tubuh dan wajahnya terasa menghangat karena merasa senang sekaligus geli. Aneh-aneh saja pikirnya.
Jeno hanya diam ia sesekali hanya membalas ucapan teman-temannya dengan senyuman, sementara itu, Haru terus memandangi tangannya yang digenggam oleh Jeff.
Jeff memiliki bahu yang kokoh dan lebar, melihat betapa tegapnya tubuh Jeff membuat Haru menelan ludahnya merasa terpukau. Haru benar-benar memuji fisik seorang Jeff, tolong apakah dia berlebihan? Karena Haru rasa, ia memiliki ketertarikan yang sangat kuat pada Jeff.