Raisa tahu bahwa akhirnya putranya akan mengalami kekalahan karena cinta. Dia sudah pernah memprediksi hal ini namun suaminya, Ferdinand Pramudya itu terlalu keras kepala dan percaya diri bahwa putra keduanya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Memang apa yang bisa dia lakukan sebagai orang tua selain memberikan nasihat? Jeff sudah tergolong dewasa dan dia pandai mencerna berbagai situasi. Tapi sepertinya pepatah sakit hati bisa membuat semua orang gila itu memang ada benarnya.
"Bagaimana ini, Pa?" tanya Raisa pada suaminya. "Aku belum pernah lihat Jeff sampai kehilangan gairah hidup begini cuman karena patah hati."
Ferdinand berdecak karena waktu kerjanya baru saja diganggu oleh istrinya. "Mau bagaimana lagi? Nanti juga sembuh,"
"Sembuh katamu!" sentaknya kesal. "Aku ini sudah tua, Pa. Arshad sudah tua, Jeff sudah tua. Anak kita itu sudah jadi bujang bangkotan, tidak ada rencana untuk menikah tahun ini. Aku butuh menantu, Pa!"
Ferdinand bisa sakit kepala kalau dia terus menerus mendengarkan rengekan istrinya. "Ma," panggilnya berusaha menenangkan istrinya. "Butuh menantu tidak segampang kamu yang tinggal ambil pesanan tasmu dari Paris sana. Kamu sudah punya waiting list VVIP untuk tas branded, tapi untuk menantu beda lagi ceritanya. Sabar!"
Raisa menggeleng kesal lalu memukul bahu suaminya. "Jeff dan Haruka sudah tidak punya kesempatan untuk bersama-sama lagi. Arshad kelihatan tertarik sama abg yang kamu tolak itu Pa! Sedangkan Jeff... ya Tuhan... kenapa percintaan anakku begini, Pa!"
Melihat wajah istrinya yang merengut akan menangis, Ferdinand buru-buru melepaskan kacamata bacanya dan menarik lengan istrinya agar duduk di sampingnya. "Aku tidak menolak abg itu, Ma. Usianya masih muda, sedangkan Arshad terlalu tua untuknya. Kamu mau anak kita di cap sebagai pedofil?"
"Cinta tidak mengenal umur, Pa!" balas Raisa.
Ferdinand menghela napasnya dengan lelah. "Sudah lah, kita akan cari putri-putri dari kolega kita, aku dengar putri dari keluarga Atmadiredja sudah pulang dari New York, kamu ingat Ma?"
"Siapa? Alia?"
"Ya, Alia Atmadiredja, ingat juga kamu ternyata..." Ferdinand tersenyum sambil merangkul istrinya. "Aku sudah tawarkan Alia pada Arshad tapi anak sulungmu itu menolak, Ma. Aku pikir, lebih baik kita kenalkan Jeff dengan Alia saja."
Atmadiredja adalah keluarga konglomerat pemilik usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur. Bouwton atau PT Bouwton Diredja Indonesia Tbk yang dimana menjual produk dapur, sanitasi mewah yang terkenal di Indonesia.
"Apa ini akan jadi langkah yang benar, Pa?" tanya Raisa dengan ragu.
"Tidak ada salahnya mencoba." gumam Ferdinand. "Lagipula, Haruka terkena skandal karena Jeff, mungkin gadis itu membenci Jeff yang telah membuat namanya menjadi buruk dalam satu malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable Bond
RomanceTahu apa yang lebih lucu dari sebuah patah hati? Disaat rasa sayang masih merajai hati, dia yang masih bisa dilihat raganya, senyumannya, tatapannya namun entah hatinya ada dimana.