“Kamu menyerah karena omongan mereka? Kamu ingat dan hayati wajah orang tua kamu, wajah letih dan kerutan didahi ayahmu yang bekerja seharian, kamu lihat wajah ibumu yang selalu memasak masakan yang lezat untukmu dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan mereka lakukan untuk kamu. Lalu, dengan gampangnya kamu ingin menyerah hanya karena dengar omongan sampah itu! Hayolah kamu harus bangkit jangan menyerah kamu harus bisa buktiin sama omongan sampah itu kalo kamu akan sukses”
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Luka
Short Story"Teruntuk luka yang tak kunjung reda, kukatakan bahwa ini adalah pesan dari semesta yang berbisik manis di telinga. Tentang sahabat laraku yang kuberi nama luka, kuceritakan tentangmu yang tak kunjung membaik,lalu kubilang bahwa kamu bodoh dan selal...