Kepada, tuan yang singgah tapi tak sungguh.
Kamu hadir ketika cahaya hidup redup, kukira kamu adalah selamanya. Kenyataannya; kamu hanya lah sementara yang menyamar menjadi harap selamanya.
Nyatanya kamu tak lebih dari sebuah rasa yang kupinjam tuk ciptakan kupu-kupu yang menggelitik dalam perut. Angan-angan yang sebenarnya semu, kubesar-besarkan hingga jatuh sejatuh-jatuhnya.Tuan yang singgah tapi tak sungguh, kukira rasa bisa hinggap lama. Nyatanya, kamu hanyalah rasa sekejap untuk menciptakan euforia bahagia dalam hitungan detik reda. Karena puanmu yang sesungguhnya memintamu kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Luka
Cerita Pendek"Teruntuk luka yang tak kunjung reda, kukatakan bahwa ini adalah pesan dari semesta yang berbisik manis di telinga. Tentang sahabat laraku yang kuberi nama luka, kuceritakan tentangmu yang tak kunjung membaik,lalu kubilang bahwa kamu bodoh dan selal...