“Malam itu, aku yakin jika kamu adalah takdirku.”
“Mami, ini kita mau kemana?” tanya Wendy kepada kedua orang tuanya.
Wendy memang tidak tahu kemana ia dibawa pergi oleh kedua orang tuanya, karena tadi ia langsung di bawa oleh Maminya menuju salon untuk mempercantik diri. Wendy pikir hanya Maminya saja yang akan mempercantik diri tapi dirinya juga. Alhasil, disinilah Wendy berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Papinya dan disampingnya ada Maminya dengan memakai gaun yang warnanya senada dengan milik Maminya.
Amanda menolehkan kepalanya ke arah Wendy sembari tersenyum. “Kita ke pesta sayang. Pestanya sahabat Papi sama Mami.” Jawabnya lalu mengelus pelan rambut Wendy.
Wendy yang saat itu masih berusia 7 tahun hanya menganggukkan kepalanya. Ini pertama kalinya ia diajak oleh kedua orang tuanya untuk menghadiri pesta karena biasanya yang selalu diajak adalah Mark, adiknya. Tentu saja ia senang diajak ke pesta. Wendy ingin bertemu banyak laki-laki tampan yang bisa dijadikan calon jodohnya di pesta nanti. Membayangkan itu membuat Wendy tersenyum senang.
Wendy turun dari mobil setelah pintu mobil dibuka oleh para pengawal yang bertugas disana. Wendy memandang takjub terhadap suasana pesta yang terlihat meriah pada malam itu. Amanda yang melihat Wendy melamun itu menarik pelan lengan Wendy agar segera masuk ke dalam.
“Papi Mami, nanti Wendy bisa bertemu orang-orang ganteng tidak di dalam?” tanya Wendy saat sudah tersadar dari lamunannya dan ia berjalan di tengah-tengah kedua orang tuanya.
“Di dalam nanti banyak orang-orang ganteng, tapi Wendy mau sama yang sudah berumur seperti Papi?” William balik bertanya kepada Wendy dengan sedikit menggoda anaknya itu.
Wendy dengan tingkah polosnya itu mengangguk. “Gakpapa asal orangnya ganteng dan punya banyak uang.”
Jawaban Wendy sontak membuat William dan Amanda tertawa kecil.“Wendy masih kecil belum saatnya Wendy memikirkan hal seperti itu.” ucap Amanda lalu mengelus lembut pipi chubby Wendy.
“Memang kapan Wendy bisa berpacaran?” tanya Wendy dengan raut wajah polosnya.
“Nanti sayang jika Wendy sudah besar.”
“Aku tinggal menemui rekan kerjaku dulu, kamu sama Wendy bisa makan terlebih dulu nanti aku menyusul kalian.” Ucap William pada Amanda. Amanda mengangguk sebagai jawaban.
“Sayang, Papi bertemu teman Papi dulu ya Wendy sama Mami dulu ya.” William beralih menatap Wendy yang diangguki oleh Wendy dan dirinya pun berlalu pergi.
“Wendy, kita cari makan yuk.” ajak Amanda.
Wendy yang sedang menatap sekelilingnya itu beralih menatap Maminya. “Iya Mi.”
“Alisa.” Panggil Amanda saat bertemu dengan seorang wanita sebayanya setelah ia dan Wendy selesai makan.
Perempuan bernama Alisa itu membalikkan badannya ke arah Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin
RandomHIATUS Wendy yang berusaha untuk bisa menjadi milik Chanyeol--lelaki dengan sejuta pesona yang bisa membuat hati para perempuan terpesona dengannya. ©️ 2020 #2 wenyeol. march 2021