10. Hari Bahagia Wendy

278 55 3
                                    

“Apa sekarang sedang diperingati sebagai hari keberuntungan?”

Chanyeol keluar dari balik pintu kamarnya dengan tas ransel yang berada di pundaknya, ia menuruni anak tangga dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol keluar dari balik pintu kamarnya dengan tas ransel yang berada di pundaknya, ia menuruni anak tangga dengan santai. Setelah turun tangga, ia berbelok menuju ruang makan. Di ruang makan sudah ada Alisa dan David yang tengah menikmati sarapan mereka, jangan lupakan Wendy, gadis itu sedang menikmati sandwich buatan Alisa.

“Kamu mau sarapan apa?” tanya Alisa ketika melihat Chanyeol berjalan mendekati dirinya dan menarik kursi kosong di sampingnya.

“Roti pake selai coklat aja.” jawabnya setelah duduk di kursi.

Tangan Alisa mengambil selembar roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat dengan merk terkenal yang menjadi favorite Chanyeol. Setelah selesai, ia menaruh roti itu di piring Chanyeol. Tanpa menunggu lama, Chanyeol langsung melahap roti buatan Alisa.

“Kamu jadi ke Jepang, Chan?” tanya David setelah menghabiskan makannya dan tengah menyeka mulutnya dengan tisu.

“Jadi Pa, 2 minggu lagi.” jawab Chanyeol dengan anggukan di kepalanya.

“Jangan lupa belajar lebih giat lagi, Papa sama Mama gak masalah kalo kamu nantinya gak menang, kamu bisa ikut olimpiade sampai di tingkat internasional udah bikin Papa sama Mama bangga sama kamu.”

“Iya, Pa.”

Wendy sedari tadi hanya diam saja tak ingin ada niatan untuk membuka suara. Mendengar Chanyeol akan pergi ke Jepang selama 2 hari membuat moodnya turun, ia tak ingin berpisah dari Chanyeol. Padahal ia ingin sekali ke Jepang untuk menemani Chanyeol sekaligus untuk melihat konser idolanya yaitu NCT yang diselenggarakan di Jepang. Terpaksa ia tidak bisa menonton konser NCT di Jepang karena Papinya akan melarangnya, apalagi di hari Senin Wendy ada ujian. Meskipun bukan ujian semester tapi Papinya tidak akan pernah memberikan ijin kepada Wendy untuk menonton konser menjelang ujian.

“Ara gimana sekolah kamu? Lancar?” kini giliran David yang bertanya pada Wendy yang hanya memerhatikan mereka berbicara.

“Lancar kok, Pa. Wendy kan pinter jadi aman terkendali.” Jawabnya dengan senyuman manis di wajahnya dan kedua jempol tangannya yang diacungkan.

Wendy yang sudah selesai makan bangkit dari duduknya lalu mengambil tas yang ia taruh di bangku kosong sampingnya.

“Wendy berangkat dulu ya Pa, Ma.” Pamit Wendy kepada Alisa dan David lalu menyalimi mereka berdua.

“Kenapa gak bareng sama Chanyeol aja Ra?” David kembali bertanya.

Wendy tersenyum, “Wendy lebih suka berangkat sama Pak Malik, Pak Malik bisa di ajak ngomong sama bercanda. Kalo bareng sama Chanyeol kasian nanti kupingnya panas karena Wendy banyak omongnya sedangkan Chanyeol jarang nanggepin.” Ucapnya lalu terkekeh dan melirik ke arah Chanyeol sekilas.

BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang