8. Ketahuan Kainan

292 62 1
                                    

“Apa aku harus dekat dulu dengan sahabat kamu, lalu aku bisa dekat denganmu?”

Hari Jumat kali ini, menjadi hari paling bahagia untuk semua siswa di Ard International School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Jumat kali ini, menjadi hari paling bahagia untuk semua siswa di Ard International School. Bagaimana tidak? Ketua kelas setiap kelas menyampaikan bahwa akan pulang lebih awal, karena para guru mengadakan rapat tahunan untuk membahas hasil pencapaian siswa selama setahun.

Tapi kebahagiaan itu hanya dirasakan oleh para siswa yang berada di kelas B hingga kelas E saja. Tidak untuk kelas A yang lebih suka belajar, belajar, dan belajar.

Suasana di kelas Wendy sekarang sedang ramai. Banyak para siswa yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang tengah bermain kartu di belakang, ada yang lagi ngegosip, ada yang lagi nonton oppa-oppa korea, dan ada juga yang tidur beralaskan lengan sebagai bantal.

“Wen, kuy ke mall.” ajak Tasya pada Wendy yang sedang sibuk dengan ponselnya.

“Males ah Sya, gue ngantuk pengen tidur di rumah.” jawab Wendy sambil menatap Tasya.

“Pasti lo habis begadang liat oppa-oppa korea nih.” tebak Tasya yang sudah tau tabiat Wendy.

Wendy menyengir. “Tau aja lo.”
“Gimana gue gak tahu, tuh lingkaran hitam di mata lo udah mau ngalahin panda aja.” tunjuk Tasya pada kedua kantung mata Wendy.

Wendy terkekeh. Tiba-tiba Krystal datang menghampiri dirinya dan Tasya.

“Hai Tasya, long time no see.” sapa Krystal sambil tersenyum manis ke arah Tasya.

Tasya balik tersenyum. “Gaya lo! Sok inggris segala.”

Krystal terkekeh lalu menarik bangku kosong di dekatnya dan jadilah ia duduk di antara Wendy dan Tasya.

“Lo sombong amat sekarang jarang maen ke kelas sini.” cibir Tasya.

“Gue gak sombong ya! Jarak kelas lo dari kelas gue kan agak jauh jadi males aja kalo kesini.” jawab Krystal.

“Terus kenapa lo kesini?” sahut Wendy yang sedari tadi diam.

“Suka-suka gue lah.” jawab Krystal yang agak sewot.

“Gue habis dari kantin tadi terus gue gak nemuin lo jadinya gue samperin deh.” lanjut Krystal sambil menunjuk Wendy.

“Sya! Tasya, lo dicariin pacar lo nih.” pekik Leon si ketua kelas yang duduknya deket pintu masuk.

“Gue tinggal kencan dulu ya.” pamit Tasya sambil tertawa kecil.

“Awas lo jangan sampe ketahuan anak-anak lain.” goda Wendy yang mampu membuat wajah Tasya bersemu merah.

“Eh, habis ngapain lo berdua.” tanya Krystal yang memang tidak tahu apa-apa.

“Ah enggak kok Tal, udah ah gue samperin pacar gue dulu. Bye.” Setelah mengucapkan itu Tasya buru-buru meninggalkan Wendy dan Krystal dengan wajahnya yang merah padam menahan malu.

BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang