Hari bazaar ke dua dan ketiga tidak jauh berbeda dengan hari pertama, jadi mereka sudah cukup baik melewatinya.
"So, lusa puncak acaranya ya?"
Hyunsuk mengangguk menanggapi Yeonjun dengan netranya yang terfokus membaca rundown hasil revisi anggota divisinya diponsel namja itu. Sesekali membenahi tas yang tersampir di pundak kanannya.
Hari sudah senja. Jam sekolah sudah selesai beberapa waktu lalu.
Mereka sedang berjalan menuju ruang rapat. Malam ini, akan ada rapat untuk persiapan puncak event mereka lusa nanti. Ada banyak yang harus dipastikan dan dikoordinir ulang untuk persiapan acara.
Drrt drrt
Keduanya menghentikan langkah saat ponsel Yeonjun berbunyi. Dengan segera, Yeonjun mengangkat panggilannya dan berbicara dengan seseorang di seberang.
"Oke. Aku ambil." final Yeonjun sebelum mematikan ponselnya. "Hyunsuk, aku ke kelas Soobin sebentar ya. Ada barang anak itu yang ketinggalan. Anaknya udah di ruang rapat."
Hyunsuk mengangguk. "Oke deh."
Yeonjun lalu pamit pergi lebih dulu. Dan kemudian, Hyunsuk kembali melangkah.
Di persimpangan koridor ke ruang rapat, seseorang merangkul Hyunsuk. Membuatnya terkejut karena sedari tadi ia sibuk mengetik di ponsel. Menjelaskan bagian apa lagi yang perlu anggota divisinya revisi.
Spontan Hyunsuk menoleh dan mendapati Jihoon yang mengintip isi ponselnya.
"Oh, itu buat rundown ya?" tanya yang lebih muda.
"Bisa gak sih, gak bikin orang jantungan? Salam kek. Apa kek."
Alih alih menjawab, Hyunsuk justru mengeluarkan kekesalannya. Jihoon hanya menyengir tanpa dosa. Ia lalu mengajak Hyunsuk berjalan lebih cepat keburu rapatnya dimulai.
Hyunsuk yang sudah lelah menanggapi Jihoon hanya menurut. Ia mempercelat langkahnya.
Sampai di ruang rapat, terlihat Yohan tengah berdiskusi dengan divisi humas. Sepertinya ada problem.
Jihoon melepas rangkulannya dari Hyunsuk dan berjalan ke kursinya untuk menaruh tas miliknya. Setelahnya, ia mendiskusikan beberapa hal dengan Soobin dan rekan sedivisi lainnya. Berbeda dengan Hyunsuk yang menghampiri Yohan lebih dulu.
"Ada masalah?" tanyanya.
Yohan menggaruk kepala belakangnya. "Dari dua belas media partner kita yang udah fix kemarin, ada tiga yang belum publish soal event kita."
"Ya- udah hubungin?" tanya Hyunsuk lagi sembari menoleh pada anak humas, pun Yohan.
Dengan kompak, anak-anak humas mengangguk. "Tak ada balasan. Huft." ujar salah satu di antara mereka."
"Tunggu D-1 aja. Kalau gak ada tanggepan, ya- coret dari list media partner aja. Gak papa kan, Han?"
Yohan mengangguk ragu. "Aku coba tanya Gon hyung dulu deh nanti."
Hyunsuk mengangguk paham. "Baiklah." Ia lalu berjalan ke bangkunya yang ada di sebelah Jihoon. Akibat terbiasa, Hyunsuk sudah tidak histeris sendiri lagi karena duduk sebelahan dengan Jihoon.
- - - - - - - - - - - -
Tak
"Aigoo.. Nemenin orang yang lagi overthinking ah."
Ekor mata Hyunsuk melirik kesal pada Jihoon yang tiba-tiba datang dengan sekaleng soda. Menaruhnya kasar di sisi bangku kosong di sampingnya, tepatnya di tengah-tengah Hyunsuk dan Jihoon duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Mr. Perfect• [𝑝.𝑗ℎ//𝑐.ℎ𝑠] ✔
FanficIni tentang si tuan sempurna dari ibu kota dan si anak bar-bar dari kota kecil yang dipertemukan di senior high school paling elite di Seoul, South Korea. - - - - - - - - - - - - ➷ - boys love - dom! pjh - bahasa semi-baku - timeskipnya...