. twelve .

903 138 5
                                    

Brak

"Mengantuknya."

Usai berujar dan menaruh asal tasnya di atas meja, Hyunsuk pun duduk di bangkunya dan menaruh kepalanya di atas tas. Sedetik kemudian kedua netranya terpejam.

Yohan yang masih memegang sapu di barisan bangkunya, menatap Hyunsuk heran. Ia melihat jam dinding di kelasnya, arlojinya, juga ponsel di sakunya.

6:14 AM

Bukan kah terlalu pagi untuk Hyunsuk yang tidak punya jadwal piket hari ini datang? Memang jarang telat, tapi Hyunsuk kan biasa datang lebih siang kalau bukan karena jadwal piket dan kegiatan event sekolah.

Kelas masih sepi. Benar-benar hanya Yohan. Teman satu jadwal piketnya melarikan diri. Memang kurang dihajar manusia bernama Yeonjun yang pasti sedang pacaran dengan adik kelas entah di kantin atau mana.

"Hyunsuk, ini gak kepagian berangkat mu?" tanya Yohan.

Si objek yang ditanya tak menjawab. Hanya hening yang menyapa.

Yohan pun berjalan mendekati Hyunsuk. Melihat namja yang merupakan teman sekelasnya itu.

Oh, tidur.

"Ngapa dah tumben dateng pagi terus tidur di kelas? Biasanya juga dateng jam biasanya trus- ya ngebo juga sih." monolog Yohan.

Agaknya entah kenapa juga Yohan memikirkan Hyunsuk. Segeralah ia menyelesaikan piketnya. Saat pulang sekolah nanti, akan ia pastikan Yeonjun membersihkan kelas sendiri.

Setelah rampung, Yohan berniat turun ke kantin untuk sarapan. Ia sempatkan menghubungi teman sekelasnya melalui chat group untuk memberi tahu bahwa Hyunsuk tidur di kelas.

Kalau tidak dibegitukan, mereka akan ramai. Dan yang bangun bukan Hyunsuknya, tapi juga jiwa maung. Daripada repot kan ya.

Agak ngeselin, tapi gapapa.

Untung temen.

- - - - - - - - - - - -

"Pssst psst. Choi Hyunsuk~ bangun yuk. Guru mapel pagi otw tau."

Usaha kesekian untuk membangunkan Hyunsuk. Gagal.

"Ini anak gladi resik meninggal deh." ujar Taewoo yang diangguki oleh yang lainnya.

Yah, pasalnya mereka sekelas udah nyoba bangunin Hyunsuk sejak lima belas menit yang lalu. Guru mereka benar-benar sedang dalam perjalanan ke kelas. Kalau Hyunsuk ketangkep tidur, bisa bahaya.

Cara halus sudah dicoba. Pun cara tidak halus, yaitu dengan membuat kegaduhan.

Tapi, Hyunsuk masih betah berdiam diri di alam mimpi. Simulasi mati beneran kah?

Seunghun menghela napas dan menyandarkan diri ke sandaran kursi. Mikir harus ngapain lagi buat bangunin Hyunsuk. Kalau guncang badan Hyunsuk sih udah di coba tadi. No respon. Ya kalik harus nonjok orang lagi tidur.

Ting

Sebuah notifikasi di ponsel Seunghun, mengalihkan perhatiannya. Ia melirik ponselnya di atas meja yang menampilkan pemberitahuan pesan dari Byounggon. Niatnya balas nanti saja.

Dan kemudian terlintas sebuah ide.

Tanpa membuang waktu, Seunghun mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan pada Jihoon. Ia tau Jihoon belum di kelas karena anak kedisiplinan emang ada urusan sendiri kalau pagi. Jadi, pesannya pasti dibalas.

Agak lama, tapi kemudian pesan Seunghun dibalas. Ia pun tersenyum senang dan segera beranjak mendekati Hyunsuk. Teman sekelasnya hanya mengamati apa yang akan Seunghun lakukan.

•Mr. Perfect• [𝑝.𝑗ℎ//𝑐.ℎ𝑠] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang